Tekan Kematian Pasien Covid-19, Pemkab Bantul Bagikan Oksigen Gratis

BANTUL, iNews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul akan menggratiskan oksigen bagi warga yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman). Ini merupakan upaya untuk menekan angka kematian pasien Covid-19.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, RSUD Panembahan Senopati Bantul telah membangun Oksigen Generator di kompleks rumah sakit dan telah selesai. Rencananya besok pagi Kamis (5/8/2021) akan diujicobakan dan diluncurkan pada Jumat (6/8/20201). 

Baca Juga

Dukung Herd Immunity, Polda DIY Gelar Vaksinasi Massal di Lingkungan Pendidikan

Oksigen generator ini memiliki kapasitas 500 liter per menit, untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit rujukan. Saat ini ada 250 kamar sehingga masih ada sisa oksigen yang diproduksi. 

“Sisanya ini kami gratiskan untuk masyarakat Bantul yang saat ini mereka kesulitan untuk mendapatkan oksigen,” kata Halim, Rabu (4/8/2021).

Baca Juga

Masih Ada yang Tidak Percaya Covid-19, Sleman Bantuk Duta Perubahan Perilaku

Bupati juga meminta kepada seluruh lurah di Bantul untuk menyediakan tabung oksigen dan alat pengukur saturasi (oksimeter). Kedua peralatan ini bisa dibeli dengan menggunakan dana kas desa/kalurahan. Tabung ini nantinya bisa dipinjamkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Begitu juga oksimeter untuk mengecek kondisi warga yang melakukan isolasi mandiri. 

“Tabung dan alat ini bisa dibeli dari anggaran APBD kalurahan dari refocusing anggaran,” katanya. 

Baca Juga

Miliki Khasiat Kesehatan, Makanan Olahan Berbahan Aloe Vera Jadi Bisnis yang Makin Menggiurkan

Kalurahan juga mendapatkan bantuan dana dari Pemkab, dan juga dana keistimewaan dari Pemda DIY. Sedangkan warga yang menjalani isolasi dan rentan agar menempati selter yang ada. Mereka nanti akan dijemput satgas dibantu TNI dan Polri.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Raharja mengatakan, untuk menghindari kerumunan nantinya teknis penyaluran akan menggunakan tabung besar di rumah dinas bupati. Masyarakat bisa mengisi oksigen agar tidak menjadi kerumunan di lapangan 

Editor: Kuntadi Kuntadi