Tentara Iran Latihan Perang, Bombardir Fasilitas Nuklir Tiruan Israel dengan Rudal

MOSKOW, iNews.id - Tentara Iran menggelar latihan perang. Mereka menyerang fasilitas nuklir Israel tiruan dengan drone dan rudal.
Latihan ini dirilis dalam sebuah video. Dalam tayangan tampak bentuk fasilitas yang dibombardir itu adalah Pusat Penelitian Nuklir Shimon Peres Negev yang terletak di tengah gurun tak jauh dari Kota Dimona.
Sampai saat ini Israel tak menyangkal atau membenarkan memiliki senjata nuklir, namun negara Yahudi itu mengancam akan menyerang negara-negara di Timur Tengah yang mengembangkan nuklir.
IMA Media merilis cuplikan video latihan perang besar-besaran Great Prophet yang digelar baru-baru ini, menghancurkan fasilitas nuklir Israel tiruan tersebut.
Seorang jurnalis Jerusalem Post Seth J Frantzman menyebut video itu sebagai ancaman agresif yang baru dari Iran. Dia juga mengungkit bahwa IMA Media masih terkait dengan pemerintah Iran karena sumber videonya itu diterbitkan ulang kantor berita Fars dan Tasnim.
Pejabat Iran belum mengomentari soal perilisan video tersebut. Namun pejabat mengonfirmasi, seperti dilaporkan Sputnik, pada hari terakhir latihan perang Great Prophet pada Jumat pekan lalu dilakukan peluncuran secara terus menerus 16 rudal balistik jarak pendek dan menengah menuju target di darat yang tidak ditentuka. Bukan hanya itu disertakan pula serangan drone bunuh diri Shahed 136 yang memiliki jangkauan hingga 2.000 km.
Israel berulang kali mengancam akan menyerang Iran dalam beberapa bulan terakhir di tengah kebuntuan perjanjian nuklir dengan Amerika Serikat (AS), JCPOA. Bahkan Israel dan AS mempertimbangkan akan menggelar latihan perang bersama untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Tindakan semacam itu bisa saja dilakukan jika perjanjian JCPOA benar-benar putus.
Para pejabat Iran menanggapi ancaman itu dengan mengatakan, Israel harus menyiapkan dana puluhan ribu miliar dolar AS untuk memperbaiki dampak kerusakan akibat dari pembalasan mengejutkan atas serangan apa pun.
Video tersebut bukan kali pertama dirilis Iran tahun ini.
Sementara itu media Israel menyatakan dampak parah jika fasilitas nuklir Dimona benar-benar diserang Iran. Pada April lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggelar penyelidikan mengapa sistem pertahanan udaranya gagal mencegat rudal antipesawat S-200 Suriah yang masuk ke wilayah udara Israel lalu meledak di udara 40 km dari fasilitas nuklir.
Rudal itu diluncurkan saaat pasukan pertahanan udara Suriah mengusir serangan udara Israel di dekat Damaskus.
Editor: Ainun Najib