get app
inews
Aa Text
Read Next : Pastikan Prabowo Tak Pernah Berencana ke Israel, Menlu Sugiono: Buktinya Kita Pulang Hari Ini

Terdesak Hadapi Rusia, Presiden Ukraina Minta Sistem Pertahanan Iron Dome dari Israel

Senin, 21 Maret 2022 - 08:38:00 WIB
 Terdesak Hadapi Rusia, Presiden Ukraina Minta Sistem Pertahanan Iron Dome dari Israel
Sistem pertahanan anti-rudal milik Israel, Iron Dome. Ukraina meminta bantuan Israel untuk mendapatkan Irone Dome ini. (Foto: Business Insider)

KIEV, iNews.id – Pasukan Ukraina terdesak menghadapi serangan militer Rusia. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meminta bantuan Israel untuk melawan Rusia. 

Volodymyr Zelensky mempertanyakan mengapa Israel enggan menjual sistem pertahanan rudal Iron Dome ke Ukraina.

Itu diungkapkannya dalam sebuah video berisi pidatonya yang ditujukan kepada parlemen zionis. Video tersebut menjadi yang terbaru dari serangkaian seruan yang dia buat untuk meminta bantuan dari luar negeri.

“Semua orang tahu bahwa sistem pertahanan rudal Anda (Israel) adalah yang terbaik ... dan bahwa Anda pasti dapat membantu orang-orang kami, menyelamatkan nyawa rakyat Ukraina dan orang Yahudi Ukraina,” kata Zelensky yang juga merupakan keturunan Yahudi, seperti dikutip Reuters, Minggu (20/3/2022).

Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, sudah beberapa kali mengadakan panggilan telepon dengan Zelensky dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam beberapa pekan terakhir. Politikus Yahudi itu juga turut mencoba mengakhiri konflik antara Moskow dan Kiev.

Di Mariupol, pasukan Rusia dan Ukraina bertempur sengit demi menguasai kota pelabuhan itu pada Minggu, kata pihak berwenang setempat.  Kota tersebut telah mengalami beberapa pemboman terberat sejak Rusia melancarkan serangan ke negara tetangganya itu pada 24 Februari lalu. 

Sebagian besar dari 400.000 penduduk Mariupol masih terperangkap di kota itu dengan sedikit makanan, air, dan akses listrik.

Jika Mariupol berhasil direbut, hal itu bakal membantu pasukan Rusia mengamankan koridor darat ke Semenanjung Krimea yang dicaplok Moskow dari Ukraina pada 2014.

Dewan Kota Mariupol pada Sabtu (19/3/2022) menyatakan, ribuan penduduk telah dibawa ke Rusia selama seminggu terakhir. Sejumlah kantor berita Rusia pun mengatakan, ada banyak bus mengangkut ratusan pengungsi dari Mariupol ke Rusia dalam beberapa hari terakhir.

Dewan Mariupol mengklaim, pasukan Rusia membom sebuah sekolah seni di kota itu pada  Sabtu lalu. Sekolah itu menjadi tempat 400 penduduk berlindung. Akan tetapi, jumlah korban sesungguhnya belum diketahui.

Kantor berita Reuters juga tidak dapat secara independen memverifikasi klaim tersebut. Rusia sendiri membantah telah menargetkan warga sipil dalam pertempuran di Mariupol.

Sementara Zelensky mengatakan pengepungan Mariupol adalah kejahatan perang. “Untuk melakukan (serangan) ini ke kota yang damai ... adalah teror yang akan diingat selama berabad-abad yang akan datang,” katanya dalam pidato Sabtu malam.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut