Tergerus Covid-19, Deputi Menko Perekonomian: Investasi Pendidikan Harus Eksis
YOGYAKARTA, iNews.id – Deputi Menko Perekonomian Republik Indonesia, Rizal Affandi Lukman mengatakan, pandemi Covid-19 telah menggerus sektor pendidikan. Investasi pendidikan harus tetap bergerak agar pendidikan tetap eksis.
“Pemerintah berusaha memulihkan perekonomian akibat Covid-19, salah satunya meningkatkan kualitas SDM lewat pendidikan,” katanya dalam Webinar Dialog Global bersama Nelnet International, KADIN Indonesia, dan Indonesia Australia Business Council (IABC) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi), Selasa (30/3/2021).
Pandemi Covid-19 telah menuntut penggunaan teknologi dalam pendidikan. Hal ini harus direspons cepat dunia pendidikan agar mudah diakses di seluruh dunia. Pemerintah juga terus mendukung agar pendidikan di Indonesia menjadi semakin berkelas.
“Pendidikan merupakan pilar penting dalam meningkatkan SDM sehingga kemampuan teknologi harus terus ditingkatkan,” katanya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga mengucurkan insentif dengan total nilai Rp.250 miliar. Kerja sama lembaga pendidikan tinggi antarnegara harus ditingkatkan.
Presiden Nelnet Business Services, DeeAnn Wenger mengaku senang bisa bekerjasama dengan Kadin, Aptisi dan juga Indonesia Australia Business Council/IABC, yang mampu menyatukan dunia praktik terbaik untuk kepentingan semuanya. Nelnet telah bermitra dengan lebih dari 11.000 sekolah 1.200 lembaga pendidikan tinggi di seluruh dunia untuk membantu menanamkan praktik terbaik dalam organisasi mereka.
“Nelnet telah membantu dalam memberdayakan sekolah dan institusi pendidikan tinggi Indonesia agar menjadi pemimpin internasional yang berhasil berinovasi dan beradaptasi dengan pembelajaran online,” katanya.
Sementara Presiden Nasional IABC dan Ketua Komite Bilateral Australia KADIN Indonesia, George Iwan Marantika mengatakan, pandemi Covid-19 telah mempercepat pergerakan menuju digitalisasi pendidikan dan menggabungkan beberapa model pembelajaran di seluruh dunia.
Pandemi Covid-19 telah menciptakan tantangan infrastruktur serta memperluas kapasitas sektor untuk perubahan. Covid-19 telah mendefinisikan ulang model pengajaran dan pembelajaran.
“Para pemimpin perguruan tinggi harus mampu beradaptasi untuk menemukan kembali kampus mereka sebagai faktor kunci keberhasilan,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi