get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Kendaraan Kecelakaan Beruntun di Kulonprogo, Toyota Calya Terjepit 2 Truk

Terkendala Sinyal Internet, Retribusi Nontunai di Obwis Kulonprogo Kurang Optimal

Rabu, 02 Juni 2021 - 10:50:00 WIB
Terkendala Sinyal Internet, Retribusi Nontunai di Obwis Kulonprogo Kurang Optimal
Bupati Kulonprogo Sutedjo dan Wabup Fajar Gegana didampingi Dirut BPD DIY Santoso Rochmad lakukan ujicoba pembyaran non tunai. (Foto: doc/iNews.id)

KULONPROGO, iNews.id – Sistem pembayaran retribusi nontunai di sejumlah objek wisata di Kabupaten Kulonprogo terkendala sinyal internet. Beberapa daerah di Kulonprogo yang berada di wilayah blank spot.

“Ada beberapa wilayah yang masih blank spot, jadi belum bisa menerapkan pembayaran nontunai,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Kulonprogo, Joko Mursito, Rabu (2/6/2021). 

Beberapa objek wisata ini mayoritas berada di Perbukitan Menoreh, dengan kondisi sinyal yang belum begitu stabil. Untuk itu retribusi tiket masuk masih menggunakan tunai atau cara-cara konvensional. Sedangkan di wilayah selatan relatif sudah terjangkau sinyal internet.  

Penerapan sistem pembayaran nontunai juga masih belum begitu familier di masyarakat. Masih banyak yang memilih menggunakan uang tunai. Masyarakat masih perlu diberikan sosialisasi dan edukasi menggenai penggunaan uang elektronik dan dompet digital. 

“Saya rasa itu programnya cukup bagus, namun perlu dukungan dari seluruh stakeholder,” katanya.

Saat ini sistem pembayaran nontunai baru diterapkan di objek wisata di Pantai Glagah saja yang retribusinya dikelola oleh Dinas pariwisata. Sebab ada beberapa objek wisata yang dikelola pokdarwis dan desa wisata. 

Penggunaan system nontunai juga membutuhkan waktu yang lebih lama. Setiap transaksi butuh waktu sekitar 10 menit, yang dirasakan masih lama. Padahal dengan non tunai tidak lebih dari dua menit sudah selesai.   

Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo, Priyo Santoso mendukung program pembayaran nontunai. Pemerintah perlu mmebuat kebijakan mengenai retribusi nontunai. Selain efektif dan efisien, cara ini juga bisa menekan angka kebocoran retribusi masuk objek pariwisata.

“Tenaga kerja yang selama ini menangaani penarikan retribusi pemerintah daerah juga di minta untuk tetap mengunakan di bidang pariwisata yang ada,” katanya. 
 
 

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut