Tim KKN UGM Dukung Pengembangan Jamu Coro Khas Demak

YOGYAKARTA, iNews.id – Tim KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) mendukung pengembangan Jamu Coro yang menjadi minuman khas Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Jamu ini dipercaya bisa untuk meningkatkan imunitas, yang telah menjadi nominator Anugerah Pesona Indonesai (API) Awards kategori minuman tradisional.
Usaha Jamu Coro banyak dilakukan masyarakat di Desa Rejosari, Kecamatan Karang Tengah sejak puluhan tahun lalu. Minuman ini unik karena namanya mirip dengan nama hewan. Padahal bahannya dari rempah-rempah seperti kayu manis, serai, jahe, santan dan gula merah.
“Jamu Coro ini menjadi minuman khas Kabupaten Demak yang konon merupakan peninggalan Raden Patah,” kata Camat Karangtengah, Sofiyan, Kamis (18/8/2021).
Jamu ini masih dipasarkan secara sederhana. Agar jamu tetap hangat, jamu ini dikemas menggunakan klenting yang terbuat dari tanah liat dan dibawa berkeliling kampung. Sedangkan penutupnya menggunakan segumpal kain. Untuk menuangkan jamu ini memakai potongan bambu yang diberi pegangan kayu.
Tim KKN-PPM UGM tertarik untuk mengembangkan potensi jamu menjadi penggerak UMKM di Demak. Selama 50 hari mereka menggandeng berbagai pihak untuk ikut mempromosikan secara digital.
“Kami telah melakukan pendampingan digitalisasi untuk UMKM di Desa Rejosari, seperti adanya pelatihan pemasaran digital melalui Whatsapp Business, e-commerce dan social commerce, serta pelatihan pembukuan UMKM digital,” kata anggota Tim KKN-PPM UGM Apiah Dewi Agustin.
Tim ini juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memenangkan Jamu Coro dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards, kategori minuman tradisional. Promosi Jamu Coro menjadi program kerja unggulan, seperti pelatihan Instagram Marketing, survei pengetahuan, promosi, hingga perumusan Rencana Strategis Pemenangan.
“Kami ingin berkontribusi secara aktif dalam memberikan dampak dan manfaat terhadap kesejahteraan masyarakat serta terbangunannya pengenalan potensi wisata Desa Rejosari,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi