get app
inews
Aa Text
Read Next : Keji! Ayah dan Anak di Polman Aniaya Tetangga hingga Tewas gegara Sampah

TPST Piyungan Sangat Penuh, Sampah Mulai Dibuang ke Zona Transisi

Sabtu, 14 Januari 2023 - 15:41:00 WIB
TPST Piyungan Sangat Penuh, Sampah Mulai Dibuang ke Zona Transisi
Kondisi TPST Piyungan yang sudah sangat penuh dan tidak layak. (Foto : INews.id/erfan erlin)

YOGYAKARTA, iNews.id - Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan penuh. Kebijakan Pemkot Yogyakarta yang melarang warganya membuang sampah organik ke Depo Sampah alias memilah dari tingkat rumah tangga ternyata belum berdampak signifikan. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kuncoro Cahyo menyebut, volume sampah yang masuk ke TPST Piyungan belum turun signifikan sejak dua pekan pemkot membuat kebijakan tersebut. 

Meski demikian dia sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah daerah tersebut. "Ini sangat bagus dan memang harus diperhatikan diikuti oleh pemerintah daerah yang lain," kata dia, Sabtu (15/1/2023).

Dia menyebut jika kini TPST Piyungan sudah sangat penuh. Bahkan beberapa strategi Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Sampah  tak mampu menjadi solusi signifikan bagi TPST Piyungan.

Kuncoro mengatakan jika volume sampah yang masuk  ke TPST Piyungan terus mengalami kenaikan. Karena ia menyebut jika kesadaran masyarakat untuk memilah sampah masih belum terjadi.

Dia menyebut terjadi lonjakan volume sampah yang masuk ke sejak pandemi Covid-19 terjadi. Bahkan lonjakan yang terjadi nyaris menyentuh angka 50 persen sebelum pandemi Covid-19. "Ya mungkin karena perilaku masyarakat selama pandemi Covid-19. Belanja di rumah sehingga sampahnya pindah ke rumah," kata dia.

Sebelum pandemi Covid-19 berlangsung, volume sampah yang masuk ke TPST Piyungan mencapai 500 ton perhari. Sampah tersebut berasal dari tiga Kabupaten yaitu Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta.

Namun selama 2,5 tahun pandemi Covid-19 terjadi lonjakan sampah menjadi rata-rata perhari mencapai 760 ton perhari. Di mana saat ini sehari bisa 700 sampai 80 ton atau rata-rata sekitar 760 ton perhari.

"Pas pandemi aktivitas masyarakat lebih banyak di rumah. Dan justru volume (sampah) semakin banyak,"kata dia

Dia mengakui volume sampah akan mengalami lonjakan signifikan ketika libur panjang terjadi. Selain sampah dari rumah tangga yang meningkat, lonjakan sampah lokasi wisata semakin menjadi terutama sampah sisa makanan.

Bahkan pada saat libur natal tahun baru kemarin volume sampah yang masuk ke TPST Piyungan mencapai 900,06 ton. Lonjakan wisatawan selama libur Nataru memicu lonjakan sampah yang dihasilkan.

"Sampah dari lokasi wisata dan perhotelan serta restoran semakin meningkat,"kata dia.

Sementara kondisi TPST Piyungan saat ini sudah penuh. Ketinggiannya sudah mencapai 140 meter atau batas maksimal. Dua zona yaitu A dan B sudah tidak lagi digunakan untuk menampung sampah dari masyarakat. "Dan tahun kemarin pembangunan penampungan transisi sudah selesai," ujar dia.

Dan sejak November 2022 yang lalu seluruh sampah yang masuk ke TPST Piyungan sudah diarahkan ke lokasi transisi. Dan selama 6 bulan ke depan semua sampah yang masuk ke TPST Piyungan akan diarahkan ke zona transisi.

Kebetulan saat ini lokasi transisi masih dalam masa pemeliharaan. Tetapi tidak tertutup kemungkinan ketika zona transisi mulai penuh maka pembuangan sampah kembali akan diarahkan ke zona A dan B.

"Pembuangan sengaja kami arahkan ke zona transisi karena juga untuk uji coba atau pengetesan. Kalau nanti ada yang kurang sempurna kan bisa langsung diperbaiki oleh pelaksana proyek," ujarnya.

Namun Kuncoro menyebut sepertinya di zona A dan B juga sudah terjadi dekomposisi atau pemadatan. Di mana terjadi penurunan ketinggian sekitar 1 meter jadi 139 meter sehingga kemungkinan untuk kembali dapat digunakan untuk membuang sampah.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut