get app
inews
Aa Text
Read Next : Cegah Stunting, Wamendagri Ingatkan Pemda soal Anggaran Tak Efisien

Tuntaskan Kasus Stunting, Ini Langkah yang Dilakukan Pemkot Yogyakarta

Selasa, 09 Agustus 2022 - 18:05:00 WIB
Tuntaskan Kasus Stunting, Ini Langkah yang Dilakukan Pemkot Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta terus berupaya menuntaskan angka stunting. (Foto: Ilustrasi/Ist)

YOGYAKARTA, iNews.id - Kasus stunting di Kota Yogyakarta sudah berada di bawah target nasional. Untuk menuntaskan permasalahan ini, ada kebijakan kolaboratif menggabungkan aspek sensitif dan spesifik. 

“Angka stunting di Kota Yogyakarta sudah berada di bawah target nasional. Tetapi, penuntasan kasus terus dilakukan agar tidak lagi ditemui kasus,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta Edy Muhammad di Yogyakarta, Selasa (9/8/2022).

Angka stunting di Kota Yogyakarta pada 2021 tercatat sekitar 12,8 persen. Diperkirakan tahun ini turun karena proses pendataan terus dilakukan. Sementara target nasional pada 2024 sebesar 14 persen.  

Pemkot Yogyakarta menerapkan pendekatan sensitif untuk penanganan stunting. Cara ini dilakukan dengan memberikan pemahaman kepada orang tua yang memiliki anak berusia di bawah dua tahun dan terindikasi stunting agar lebih memperhatikan asupan gizi yang diberikan.

“Makanan yang diberikan kepada anak harus memiliki gizi yang cukup dan tentu saja sehat. Pemahaman orang tua terkait gizi makanan sangat penting,” katanya.

Pemerintah Kota Yogyakarta juga melakukan intervensi melalui APBD untuk memberikan makanan tambahan sekaligus menggerakkan masyarakat dan pengusaha dengan program dapur balita serta relawan sehat.

Sedangkan penanganan secara spesifik dilakukan bersama dengan dinas terkait, yaitu Dinas Kesehatan yang melakukan pemantauan langsung pada tumbuh kembang anak. 

“Jika ada anak terindikasi stunting, seperti berat badan kurang serta tinggi badan kurang, akan dilakukan pemantauan secara berkala,” katanya.

Intervensi terhadap asupan gizi juga akan dilakukan jika dari hasil pemantauan diketahui bahwa kondisi tumbuh kembang tersebut dipengaruhi oleh kekurangan gizi. 

Penanganan stunting tidak hanya dilakukan kepada anak berusia di bawah dua tahun, tetapi juga dilakukan sejak remaja karena kondisi perempuan yang kekurangan gizi, mengalami tuberculosis nantinya berpotensi melahirkan anak yang stunting.

“Bisa juga karena pernikahan dini juga berpotensi melahirkan anak stunting,” katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta yang melakukan pemetaan kondisi di 45 kelurahan pada April diperoleh klasifikasi zona kelurahan sesuai prevalensi stunting anak di bawah dua tahun. Zona hijau adalah kelurahan dengan angka stunting kurang dari 14 persen, kuning dengan angka stunting 14-19 persen, jingga 19-24 persen, dan merah lebih dari 24 persen. Sebanyak tiga kelurahan masuk zona merah, yaitu Kotabaru, Tegalpanggung, dan Mantrijeron. Enam kelurahan di zona jingga, delapan kelurahan di zona kuning dan sisanya berada di zona hijau.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut