get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Inspiratif Duiddo Imani, Mahasiswa Termuda Lulus Hukum UGM di Usia 20 Tahun

UGM Latih Petani Manfaatkan Urine Kambing untuk Pupuk Bunga Krisan

Jumat, 18 Juni 2021 - 11:44:00 WIB
UGM Latih Petani Manfaatkan Urine Kambing untuk Pupuk Bunga Krisan
bunga krisan (Foto: doc/iNews.)

KULONPROGO, iNews.idUniversitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mendampingi Kelompok Tani Bunga Krisan “Guyup” yang ada di Kalurahan Gerbosari, Samigaluh, Kulonprogo. Salah satunya melatih petani dalam membuat pupuk cair dengan memanfaatkan urine (biofertilizer). 

Pelatihan dan pendampingan petani ini dilaksanakan melalui workshop kewirausahaan yang dibuka Lurah Gerbosari Damar. Sedangkan nara sumber dari dosen Fakultas Biologi Dwi Umi Siswanti dan dosen Fakultas Ekono dan Bisnis M Ryan Sanjaya.  Ini merupakan program pengabdian masyarakat berbasis desa binaan yang didanai oleh DPKM UGM periode 2021.  

Biofertilizer atau pupuk cair menggunakan bahan urine dan mikrobia. Biofertilizer mampu memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah yang berfungsi untuk mengurangi limbah peternakan sekaligus sebagai pupuk ramah lingkungan.

Tim telah mengalisa potensi produk biofertilizer di Kalurahan Gerbosari ada 19.210 liter/hari. Produk sebesar ini akan mampu memenuhi kebutuhan pertanian. Tidak hanya untuk bunga krisan di 120 kubung, namun juga produk pertanian lain di Gerbosari, misalnya kopi dan padi 

“Penelitian biofertilizer itelah dilakukan sejak 2010 dan diaplikasikan pada berbagai tanaman produksi sehingga menemukan dosis yang tepat,” katanya.

Biofertilizer ini mampu meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya produksi. Selain itu mampu menjaga kualitas media tanah.   

Sedangkan Ryan mengatakan petani saat ini sudah menjalin kerja sama dengan floris. Produk mereka akan langsung tertampung pasar dengan harga yang terjaga. Hanya saja produksi yang ada belum mampu memenuhi kebutuhan pasar dan warnanya tidak secerah tampilan dari produk pesaing. 

Tantangan yang ada, adalah harga pesaing yang lebih rendah. Apalagi ketika ada panen raya, produk mereka akan membanjiri pasar. 

“Perlu ada diversifikasi produk berbahan krisan dan jalur pemasaran alternatif,” kata Ryan.

Petani, kata Ryan, harus memiliki strategi pemasaran dengan konsep marketing mix, yakni mempertimbangan harga, produk, promosi dan tempat. Strategi ini harus dikuasai agar petani bisa unggul dan memenangkan persaingan. 

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut