Ukraina Dituding Ciptakan Propaganda Kejahatan Perang untuk Fitnah Rusia

MOSKOW, iNews.id - Ukraina dituding membuat propaganda atas tuduhan kejahatan perang yang ditujukan kepada pasukan Rusia. Tudingan ini disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Selasa (5/4/2022).
Rusia menyebut propaganda ini dilakukan oleh Pusat Operasi Psikologis Ukraina ke-72. Disebutkan, propaganda dilakukan di sebuah desa 23 km (14 mil) barat laut Kiev serta di Sumy, Konotop, dan kota-kota lain.
"Tentara dari Pusat Operasi Psikologis Ukraina ke-72 melakukan syuting lagi terhadap warga sipil yang diduga tewas oleh aksi kekerasan angkatan bersenjata Rusia," kata kementerian itu.
Sayangnya, Kemenhan Rusia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Sementara itu, Rusia pada Selasa (5/4/2022) menolak klaim Barat bahwa tentaranya telah melakukan kejahatan perang di Ukraina. Rusia menyebut tuduhan seperti propaganda palsu yang dilakukan oleh pasukan khusus Ukraina untuk menodai Moskow.
Sejak pasukan Rusia menarik diri dari kota-kota dan desa-desa di sekitar ibukota Ukraina Kiev, pasukan Ukraina telah menunjukkan kepada wartawan mayat-mayat yang mereka katakan sebagai warga sipil yang dibunuh oleh pasukan Rusia, rumah-rumah yang hancur dan mobil-mobil yang terbakar.
Barat mengatakan warga sipil yang tewas adalah bukti kejahatan perang. Reuters melihat mayat di Kota Bucha tetapi tidak dapat memverifikasi secara independen siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
"Itu palsu yang matang dalam imajinasi sinis propaganda Ukraina," Dmitry Medvedev, yang menjabat sebagai presiden 2008-2012 dan sekarang wakil sekretaris Dewan Keamanan Rusia, mengatakan di Telegram.
Barat telah bersumpah untuk menjatuhkan sanksi lagi pada Rusia setelah penemuan begitu banyak warga sipil tewas. Beberapa di antaranya ditembak di kepala.
Presiden AS Joe Biden pada Senin (5/4/2022) menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kejahatan perang dan menyerukan pengadilan.
"Anda melihat apa yang terjadi di Bucha. Ini membuktikan dia adalah penjahat perang," kata Biden kepada wartawan setelah mendarat di Washington dari Delaware, tempat dia menghabiskan akhir pekan.
Editor: Ainun Najib