get app
inews
Aa Text
Read Next : Membongkar Sepak Terjang Geng Rusia di Bali, Selengkapnya di Morning News

Ukraina Kekurangan Suku Cadang, Howitzer Kiriman Jerman Tak Bisa Dioperasionalkan

Sabtu, 19 November 2022 - 20:10:00 WIB
Ukraina Kekurangan Suku Cadang, Howitzer Kiriman Jerman Tak Bisa Dioperasionalkan
Tentara Ukraina kesulitan mengoperasionalkan howitzer berpenggerak mandiri kiriman Jerman lantaran kekurangan suku candang. (Foto Ilustrasi : Reuters)

BERLIN, iNews.id – Tentara Ukraina kesulitan mengoperasionalkan howitzer berpenggerak mandiri kiriman Jerman. Mereka kekurangan suku cadang untuk senjata Panzerhaubitze 2000 (PzH 2000) ini. 

Menurut laporan majalah Spiegel, Jumat (18/11/2022), mengutip sumber dari militer Jerman (Bundeswehr), Berlin telah mengirimkan 14 unit PzH 2000 ke Ukraina. 

Tapi entah mengapa Kementerian Pertahanan Federal Jerman tidak menyertakan suku cadang tepat waktu untuk pemeliharaan rutin howitzer agar tetap bisa digunakan. 

Sistem artileri yang dikirim oleh Jerman ke Ukraina saat ini sebagian besar membutuhkan perbaikan. Tentara Ukraina dalam sehari bisa menembakkan sekitar 300 peluru. Hal ini membuat senjata itu akan segera membutuhkan perbaikan untuk bisa digunakan terus.

Enam howitzer Jerman telah dikirim ke Lithuania untuk diperbaiki. Namun, karena kekurangan suku cadang, spesialis teknis harus membongkar salah satu howitzer menjadi beberapa bagian dan meninggalkannya di Lithuania untuk sementara waktu.

Spiegel melaporkan, kekurangan suku cadang itu sudah diprediksi. Sebelumnya Departemen Pengadaan Bundeswehr telah meminta Kementerian Pertahanan Jerman untuk memesan suku cadang untuk howitzer dan beberapa sistem roket peluncuran MARS II. Sayangnya belum ada pesanan yang dilakukan oleh kementerian sampai sejauh ini.

Selama ini Rusia mengecam aliran senjata ke Ukraina dari sekutu Baratnya. Moskow menyebut tindakan Barat ini makin memperuncing masalah dan sama saja dengan menuang minyak ke dalam api. Mereka berulang kali memperingatkan Barat agar tidak terlibat lebih jauh dalam konflik tersebut. 

Sementara itu negera-negara Barat telah menyatakan bahwa mereka bukan pihak dalam permusuhan meskipun telah melatih tentara Ukraina, mengirim instruktur dan perangkat keras mereka ke Ukraina, dan menyediakan intelijen.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut