Ukraina Pamer Drone Pembunuh Punisher, Bisa Ngebom Tentara Rusia jika Terjadi Perang

KIEV, iNews.id - Ukraina memiliki dorne siluman Punisher yang bisa digunakan untuk mengebom tentara Rusia jika perang terjadi. Drone berukuran kecil ini dipamerkan pasukan khusus Ukraina.
Pesawat tanpa awak ini dikembangkan selama 6 tahun oleh para engineer militer. Dilansir dari The Sun, Rabu (16/2/2022), drone yang memiliki bentang sayap 2,5 meter itu bisa membawa hingga tiga bom berdaya ledak tinggi yang dapat memusnahkan pasukan serta kendaraan dalam radius 50 meter.
Drone bertenaga listrik itu bisa terbang beberapa jam dengan kecepatan maksimum 200 kilometer per jam serta menjangkau ketinggian 450 meter. Sementara daya jelajahnya mencapai 48 kilometer dari pusat yang dikendalikan oleh pilot menggunakan laptop.
Saat beroperasi Punisher didampingi drone pengintai yang diberi nama Spectre. Mereka terbang tandem untuk mengidentifikasi target sebelum Punisher menjalankan misinya.
Punisher melepas bom secara otomatis sesuai pengaturan awal. Bom bisa meledakkan area dengan melepaskan pecahan peluru atau sebagai pembakar.
Produsen drone Ukraina, UAE Dynamics, menunjukkan kemampuan pesawat tersebut di luar Ibu Kota Kiev pada Senin lalu. Disebutkan drone mereka dilengkapi fitur siluman sehingga sulit dideteksi musuh.
Sekilas bentuk drone ini seperti mainan dan ringan, dalam kondisi tak dilengkapi senjata. Namun kemampuan serangnya diklaim sangat mematikan. Drone seperti ini juga pernah digunakan untuk menyerang pemberontak pro-Rusia selama 6 tahun konflik.
Dalam demonstrasi, pesawat datang tanpa diketahui wujudnya. Selain memiliki kemampuan siluman, pesawat ini menggunakan tenaga listrik sehingga nyaris tak bersuara kecuali dari baling-balingnya.
“Kekuatan pada senjata ini adalah kemampuan silumannya. Ini sudah menyebabkan kekacauan di garis belakang pemberontak pro-Rusia di Donbas selama beberapa tahun karena musuh tidak tahu apa yang menyerang mereka. Pesawat ini relatif kecil dan ringan untuk tidak terdeteksi radar serta Anda tidak bisa melihat atau mendengarnya begitu mengudara, membuatnya menjadi mimpi buruk di medan perang," kata engineer Dinamika UEA, Eugene Bulatsev (35).
Daya mematikannya datang dari tiga bom yang bisa digendong sekaligus oleh Punisher. Bom itu bisa mengenai tiga target terpisah lalu kembali ke pangkalan untuk mengisi ulang bom dalam beberapa menit.
“Kami sekarang memiliki senjata unik yang bisa digunakan untuk melawan jika mereka (Rusia) menyerang," ujarnya.
Sementara itu pasukan khusus Ukraina mengklaim, drone itu telah menjalankan ratusan kali misi sejak 2016. Tidak satu pun dari drone itu yang berhasil ditembak jatuh musuh.
Editor: Ainun Najib