get app
inews
Aa Text
Read Next : Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh Diterjang Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Mobil Rusak

Viral Kebun Bunga Amarilis di Gunungkidul, Awalnya Gulma Ternyata Hasilkan Cuan

Minggu, 03 Desember 2023 - 15:15:00 WIB
Viral Kebun Bunga Amarilis di Gunungkidul, Awalnya Gulma Ternyata Hasilkan Cuan
Kebun bunga amarilis di halaman rumah Sukadi viral dan banyak dikunjungi wisaawan. (foto: isimewa)

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Kebun bunga Amarilis di Kalurahan Salam, Kapanewon Patuk, Gunungkidul kembali viral di media sosial. Ratusan orang berdatangan untuk berswafoto di hamparan bunga berwarna oranye di pinggir jalan Jogja-Wonosari. 

Kebun Bunga Amarilis kembali menunjukkan pesona indahnya. Tahun ini area hamparan kebun bunga amarilis ini memang jauh lebih luas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Kini, banyak warga Kalurahan Salam yang membudidayakan tanaman yang awalnya hanya dianggap gulma atau sebagai tanaman pengganggu yang sulit untuk dimusnahkan. Apalagi, Bunga Amarilis ini mudah sekali untuk tumbuh. 

Kebun ini pertama kali dikembangkan oleh Sukadi warga setempat. Tidak pernah terbesit dalam pikirannya budi daya tanaman ini mampu menghasilkan cuan. Awalnya dia hanya ingin membuat suasana berbeda dari halaman rumahnya. 

"Saya hanya ingin rumah saya berbeda dengan yang lain," katanya.

Dia memilih bunga amarilis karena banyak dijumpai di sekitar tempat tinggalnya. Tanaman hanya dibuang begitu saja ketika dicabut. Dia lantas mengambil gulma-gulma tersebut dan menanamnya di seputar rumahnya.

Sedikit demi sedikit ia menanami halaman rumahnya yang awalnya untuk pertanian tadah hujan menjadi kebun amarilis. Hasilnya memang berbeda karena halaman rumahnya nampak lebih indah ketimbang sebelumnya.

Awalnya bunga ini hanya ditanam di bagian depan rumahnya saja. Lantaran banyak diburu wisatawan saat mekar, kini seluruh kebunnya ditanami bunga amarilis. 

"Ndak menyangka orang lain tertarik. Biasanya yang melintas itu berhenti dan turun ke sini untuk mengabadikan diri di tengah bunga-bunga amarilis atau selfi," ujarnya. 

Tahun 2018 yang lalu, Kebun Bunga Amarilis Patuk sempat viral. Kebun ini akhirnya rusak karena diinjak-injak pengunjung yang selfi. Saat itu, banyak pemburu swafoto yang mengabadikan kebun bunga tersebut. 

Berkaca kejadian ini dia mengembangkan amarilis di Kabupaten Gunungkidul dengan konsep yang berbeda. Sukadi membuat jalan-jalan kecil agar bisa dilalui oleh pengunjung.

"Saya pun memenuhi seluruh halaman rumahnya dengan bunga amarilis,” ujarnya. 

Selama 11 tahun atau sejak tahun 2002 yang lalu dia sudah berhasil menanam halaman rumahnya seluas 3.500 meter persegi dengan 500.000 umbi tanaman bunga amarilis. Dari awalnya tanaman yang dianggap tak berguna kini bisa mendatangkan penghasilan. 

"Sekarang ini saya kembangkan bersama beberapa warga. Alhamdulillah masih terus ditunggu-tunggu oleh para wisatawan. Ini baru mulai mekar minggu lalu, biasanya ya dua sampai tiga minggu saja," ucap dia.

Sukadi mematok tarif sebesar Rp10.000 kepada setiap pengunjung yang masuk ke kebunnya. Uang ini dikembalikan kepada pengunjung dalam wujud akses jalan yang memadai dan parkir yang luas.

Sejak pekan lalu, kebun bunga ini pun telah ramai dikunjungi oleh wisatawan yang hendak berswafoto. Beberapa dari mereka juga ada yang membeli bibitnya untuk ditanan di lahan mereka.

"Ya ada yang beli bibitnya, beberapa kali kirim ke luar daerah juga. Untuk pengembangan semacam ini, juga ada di Tanjungsari. Kini tetangga kiri kanan juga banyak yang tanam," ujar Sukadi.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut