Waduh, Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RSUD Wonosari Tinggal Satu

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Waduh. Tempat tidur di bangsal isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 RSUD Wonosari untuk perawatan pasien Covid-19 hanya tersisa satu dari 44 tempat tidur yang disediakan.
"Kondisi terakhir ketersediaan tempat tidur rumah sakit rujukan di RSUD Wonosari tinggal satu tempat tidur untuk pasien terkonfirmasi, dan dua tempat tidur untuk pasien suspek," kata Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistyowati di Gunung Kidul, Kamis (17/6/2021).
Menurut dia, selain menyediakan 44 tempat tidur untuk pasien Covid-19, pihaknya juga menyediakan satu tempat tidur ibu bersalin, dan dua tempat tidur untuk bayi jika ibunya suspek atau terkonfirmasi Covid-19.
Ia mengungkapkan, sejak dua minggu terakhir, ruang ICU di RSUD Wonosari selalu penuh, karena banyak pasien terpapar corona yang kondisinya kritis. Berdasarkan data laporan dari DIY, hal serupa juga terjadi di rumah sakit lainnya.
Dia juga mengatakan, selama ini yang dirawat di RS itu hanya pasien Covid-19 dengan gejala sedang, berat, dan kritis, sedangkan pasien Covid-19 tanpa gejala dan ringan diminta melakukan isolasi mandiri.
"Pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat di ICU bila dalam kondisi kritis. Kalau penuh dirawat di ruang biasa, tapi kami gunakan alat-alat seperti ICU," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan hari ini ada penambahan 144 kasus, dari jumlah tersebut ada tiga orang meninggal dunia. Kasus sembuh hari ini ada 34 orang. Sehingga total sampai, saat ini 4.109 kasus dengan rincian sembuh ada 3.073 kasus, masih dalam perawatan sebanyak 852 kasus.
Dia mengatakan total tempat tidur yang di rumah sakit rujukan Covid-19 di Gunungkidul sebanyak 93 tempat tidur, baik rumah sakit negeri dan swasta. Saat ini, mayoritas terkonfirmasi Covid-19 menjalani isolasi mandiri.
"Kami sudah meminta rumah sakit rujukan menambah tempat tidur untuk perawatan terkonfirmasi Covid-19, yakni 30 persen sampai 20 persen dari faskes tersebut," katanya.
Editor: Ainun Najib