Waduh, Ukraina Pasang Ranjau di Laut Hitam, Kapal yang Melintas Diminta Hati-Hati
ANKARA, iNews.id – Ukraina dilaporkan memasang ranjau di Laut Hitam. Pemerintah Turki meminta kapal-kapal yang berlayar di Laut Hitam hati-hati.
Sebelumnya Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan bahwa Ukraina telah memasang ranjau terhadap akses menuju sejumlah pelabuhannya di Laut Hitam.
Pada Minggu (20/3/2022), FSB mengungkapkan, Angkatan Laut Ukraina memasang sekitar 420 ranjau di dekat Pelabuhan Odessa, Ochakov, Chernomorsk, dan Yuzhne sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina.
Menurut badan tersebut, tidak menutup kemungkinan ranjau-ranjau itu hanyut ke Selat Bosphorus dan lebih jauh hingga ke perairan Mediterania karena arus laut.
Surat kabar Turki, Hurriyet melaporkan, kapal-kapal Turki diminta untuk memantau kemungkinan ranjau yang hanyut dan segera melapor ke pusat koordinasi utama operasi penyelamatan jika ranjau tersebut terdeteksi.
Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari lalu, setelah Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) meminta bantuan Moskow untuk mempertahankan diri melawan pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
Rusia mengatakan, tujuan dari operasi khusus di Ukraina adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” negara tentangganya itu. Hanya infrastruktur militer yang menjadi sasaran serangan tentaranya.
Moskow pun telah berulang kali menekankan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina. Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, tujuannya adalah untuk melindungi rakyat Donbas. “(Rakyat Donbas) telah mengalami pelecehan, genosida, oleh rezim Kiev selama delapan tahun,” ungkap Putin dalam pidatonya pada Februari lalu.
Menanggapi operasi Rusia tersebut, negara-negara Barat meluncurkan kampanye sanksi komprehensif terhadap Moskow. Sanksi tersebut antara lain mencakup penutupan wilayah udara dan tindakan pembatasan yang menargetkan banyak pejabat dan entitas, media, dan lembaga keuangan Rusia.
Editor: Ainun Najib