Wapres Ingin Hasil Penelitian Mendukung Ekosistem Syariah di Tanah Air
GUNUNGKIDUL, iNews.id- Wakil Presiden (wapres) Ma'ruf Amin meresmikan Fasilitas Riset Pangan BRIN di Padukuhan Gading IV Kalurahan Gading Kapanewon Playen Gunungkidul, Jumat (22/4/2022). Fasilitas riset itu diresmikan sebagai Laboratorium Rujukan Riset Halal Indonesia.
Rombongan Wapres Ma'ruf Amin tiba di Gedung BRIN pukul 09.30 WIB disambut langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Usai tiba di Gedung baru, didampingi Kepala BRIN Dr Laksana Trihandaka dan Sri Sultan, Wapres Ma'ruf Amin langsung masuk ke dalam gedung melakukan peninjauan.
Wapres Ma'ruf Amin menuturkan negara-negara yang paling kompetetitif di dunia adalah negara yang berinventasi pada riset dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi. Sehibgga tifak mengherankan bila porsi PDB untuk riset dan jumlah peneliti secara global terus meningkat.
Menurut data Badan Stastistik anggaran untuk riset dan pengembangan di Amerika Serikat mencapai 1,7 triliun USD, angka tertinggi dalam sejarah. Saat ini anggaran untuk penelitian di Indonesia bahkan belum mencapai 1 persen dari PDB. Padahal Korea Selatan salah satu negara yang memimpin inovasi mengeluarkan anggaran 4,1 persen untuk riset dan pengembangan.
"Korsel punya 6280 peneliti per 1 juta penduduk, kita baru 89 orang pet 1 juta penduduk," ujarnya.
Padahal riset dan pengembangan merupakan urat nadi yang akan menentukan kelaikan usaha. Karena akan membantu menciptakan produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat maupun methode atau proses baru yang lebih efisien. Riset dan inovasilah yang mendasari pertumbuhan dunia usaha dan menciptakan lapangan kerja yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi negara.
Dalam rangking inovasi Global Indonesia tahun 2021 baru menempati urutan 14 di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Sementara di tingkat dunia ada di urutan 87 atau sedikit menurun dibanding dengan sebelumnya di peringkat 85.
"Turunnya urutan tingkat global ini menandakan kita harus memperbaiki aspek ini,"papar dia.
Wapres meminta anggaran untuk pendidikan dan riset harus ditambah. Kuantitas peneliti harus ditambah dan kualitas infrastuktur riset dan pengembangan juga harus ditingkatkan. Kehadiran fasilitas riset halal dan laboratorium pangan bertaraf internasional milik BRIN ini memberi harapan BRIN bersama pemangku kepentingan lainnya akan memajukan riset dan inovasi Indonesia.
Selain itu tidak kalah penting adalah bagaiamana meningkatkan kemanfaatan riset dengan kebutuhan industri. Sehingga riset yang dihasilkan dapat menjawab kebutuhan industri serta dapat dikembangkan dalam skala industri.
"Negara-negara maju telah menjalakan kolaborasi riset dengan dunia usaha mulai dari pembiayaan hingga pemanfaatan hasil riset," katanya.
Di bawah BRIN, Ma'ruf amin berharap kolaborasi riset dengan berbagai pihak akan semakin terarah. Dalam rangka mencapai visi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia di tahun 2024, BRIN bersama stakeholder yang ada dapat memperkuat ekosistem syariah di Indonesia.
Karena dewasa ini ekonomi syariah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dan ketahanan dalam menghadapi krisis. Total konsumsi masyarakat musim.global terus meningkat dan diperkirakan akan mencapai 3,2 triliun USD. Sementara konsumsi masyarakat Indonesia akan produk-produk halal diprediksi mencapai 330 Miliar USD di tahun 2025.
"Prospek kemajuan industri syariah ini harus dikawal bersama. Saya berharap BRIN di Gunungkidul secepatnya menghasilkan produk subtitusi impor produk halal," ujarnya.
Ia juga berharap fasilitas kelas internasional maka akan membuat generasi muda semakin tertarik menjadi peneliti. Sehingga peneliti yang berkualitas di Indonesia akan semakin banyak.
Editor: Ainun Najib