Warga Kaki Gunung Sumbing Gelar Festival Domba, Pesertanya Ada yang dari Sleman
Yang menarik dalam festival domba tahun ini, adalah domba milik Haji Suhadi, asal dusun Kiyayu, desa Tlilir, yang memiliki bobot 153 kilogram menyabet juara untuk kelas domba jantan campuran tidak bertanduk. Bahkan harganya langsung meroket menjadi Rp100 juta.
Padahal Haji Suhadi mengaku, awal membeli domba tersebut hanya Rp40 juta. Sebelum menjadi juara di festival domba tersebut, pernah ditawar Rp50 juta. Meski telah mendapat tawaran Rp100 juta, Haji Suhadi belum mau melepasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto mengapresiasi terselenggaranya festival domba ini.
“Apabila ada masyarakat Desa Tlilir lulusan SMA yang ingin belajar lebih dalam tentang ilmu peternakan, dan mau kuliah, dinas akan mengupayakan untuk mendapatkan fasilitas gratis untuk masuk perguruan tinggi,” kata Joko Budi Nuryanto.
Festival domba menjadi destinasi wisata edukasi peternakan, selain edukasi tentang tembakau dan pertanian. Dirinya mengapresiasi karena melalui festival ini, masyarakat jadi tahu apa beda kambing dan domba. “Jangan sampai salah lagi. Bahkan ketika festival ini diadakan setiap tiga bulan sekali, saya siap mendukung.
Sebelumnya warga Desa Tlilir hanya mengenal tembakau sebagai sumber penghasilan utama. Namun dengan adanya festival domba, warga jadi memahami penting dan tahu manfaatnya penyelenggaraan event.
Editor: Ainun Najib