Warga Playen Tangkap Ular Sanca Kembang Sepanjang 3,5 Meter

GUNUNGKIDUL, iNews.id- Warga Padukuhan Banaran IV, Kalurahan Banaran, Kapanewon Playen heboh. Seekor ular jenis Sanca Kembang berukuran besar ditemukan di ladang wilayah mereka.

Senin (4/4/2022) malam sekitar pukul 21.00 WIB, ulat tersebut berhasil diamankan oleh seorang warga bernama Wadimin. Kala itu, Wadimin menemukan ular tersebut saat sedang memasang racun tikus bersama anaknya Rusdiyanto di ladang miliknya.

Baca Juga

Diminta Tunda Bertempur saat Ramadan, Pemimpin Chechnya Menolak, Sebut Bulan Jihad

Wadimin mengaku, waktu itu anaknya bernama Rusdiyanto bermaksud memasang racun tikus di ladang. Sebab, tanaman kacang di tegalan yang mereka tanam banyak diserang hama tikus. saat anaknya di tegalan pas lagi mengaduk racun tikus, disampingnya lewat seekor ular yang cukup besar.

"Kemungkinan ular itu sedang mencari tikus untuk dimangsa. Anak saya seorang tentara, jadi tidak takut melihat ular," kata dia.

Baca Juga

Polres Klaten Tangkap 2 Residivis Kasus Pencurian Mobil

Namun karena anaknya memperkirakan karena ular cukup besar dan tidak mampu menangkapnya sendiri, kemudian sang anak pulang dan mengajaknya untuk membantu menangkapnya. Berbekal lampu senter dan karung, Wadimin dan anaknya kembali ke ladang, dan ternyata ular itu masih berada di tengah ladang.

Mereka kemudian bahu membahu menangkap ular tersebut. Setelah tertangkap kemudian dibawa pulang dan menjadi tontonan warga. Kini ular tersebut diletakkan di dalam kandang ayam.

Baca Juga

Pemda dan Polda DIY Sepakat Perangi Kejahatan Jalanan, Jaga Warga Dimaksimalkan

"Panjangnya sekitar 3,5 meter, dan beratnya hampir 7 kg, jenis ularnya Puspa Pajang," kata Wadimin.

Tegalan milik Wadimin letaknya memang berdekatan dengan kawasan hutan Wanagama. Kemungkinan besar ular ini habitatnya ada di hutan Wanagama. Terlebih warga yang lain juga pernah menangkap ular seperti ini, setelah dikurung akhirnya lepas lagi dan hilang. 

"Tak tahu ular ini mau diapakan oleh anak saya, tapi saya minta untuk dibawa pergi dari sini, saya tidak tahan baunya," tutur Wadimin.

Editor: Ainun Najib