Warga Surabaya Ditemukan Meninggal di Wirobrajan dengan Darah di Wajah

YOGYAKARTA, iNews.id-Sesosok mayat lelaki ditemukan tergeletak di Jalan Srikandi tepatnya di Kampung Ketanggungan RT 49 RW 10 Wirobrajan Kota Yogyakarta. Penemuan mayat tersebut terjadi Sabtu (22/4/2023) sore kemarin.

Penemuan orang meninggal tersebut diunggah oleh akun media sosial. Kasi Humas Polresta Kota Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Timbul menuturkan mayat tersebut ditemukan 16.45 WIB. Korban adalah Rohman Sumantri (47) warga Medokan Semampir RT 03 RW 06 Soko Lilo, Surabaya Jawa Timur.

28 Warga Binaan Rutan Wates Terima Remisi Lebaran, 1 Orang Langsung Bebas

"Korban kontrak di Jalan Poncowolo No 12 RT 57 RW 12 Ketanggungan Wirobrajan sekitar 4 bulan," ungkap dia, Minggu (22/4/2023).

Timbul menyebut sekitar pukul 16.00 WIB, salah seorang warga Ketanggungan Wirobrajan datang ke Polsek Wirobrajan untuk memberitahukan bahwa ada orang yang tergeletak di Jalan Srikandi. Selanjutnya Polsek Wirobrajan mendatangi TKP dan membawa ke rumah korban permintaan keluarga dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Ratusan Masyarakat Datang ke Rumah Sekda Sleman, Ada Apa?

Berdasarkan keterangan istri korban yang bernama Ayu, hari itu korban meminta untuk diantarkan ke rumah kerabat di Jalan Arjuna No 28. Sesampainya di sana dari keterangan istri korban meminta untuk ditinggal. "Korban meminta untuk pulang berjalan kaki,"ujarnya.

Berdasarkan keterangan pengurus Gereja GBBI Ngejaman, korban telah lama mengidap penyakit batuk berdarah. Ada dari pengurus yang menyaksikan sendiri pada saat ngobrol bersama korban, sekitar kurang lebih 3 bulan lalu bahwa korban batuk dan mengeluarkan darah.

Arus Balik, 20.000 Orang Sudah Keluar dari DIY Gunakan Transportasi Umum

Kondisi korban menderita sakit kronis diperkuat dengan keterangan anak korban yang menyebutkan jika pada hari kamis 20 april 2023 sekira pukul 09.00 WIB korban mengeluh sakit di bagian dada. Korban juga terlihat batuk disertai mengeluarkan darah selanjutnya disarankan oleh anak untuk periksa ke dokter dan istirahat.

"Tetapi korban tidak mau dan berkata masih kuat. Di samping itu korban sudah mengkonsumsi obat sudah lama yang saat ini sudah habis," tuturnya.

Editor: Ainun Najib