Menurut Dewi, awal mula kluster diketahui dari Puskesmas Ponjong 2, di mana salah satu santri dari ponpes memiliki gejala serupa Covid-19. Puskesmas langsung menghubungi Puskesmas Karangmojo 1, di mana ponpes masuk dalam wilayah penanganan. Selanjutnya dilakukan penelusuran dan pemeriksaan terhadap seluruh santri. Hingga akhirnya didapat 17 santri dengan hasil konfirmasi positif.
"Proses penelusuran masih terus berjalan, mudah-mudahan tidak ada tambahan lagi," kata Dewi.
Sementara itu, Kepala Desa Karangmojo, Kecamatan Karangmojo, Supriyo mengatakan, kluster ponpes di wilayahnya itu bermula dari salah satu pengasuh yang baru kembali dari perjalanan ke Jawa Timur. Saat kembali ke ponpes, yang bersangkutan mengalami gejala flu.
"Beberapa hari kemudian ada santri yang tidak bisa mencium bau," katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait