KULONPROGO, iNews.id- Pemkab Kulonprogo menyelenggarakan kontes Kambing Peranakan Etawa (PE) dan Sapi Peranakan Ongole (PO). Kontes ternak ini diikuti 211 ekor dan digelar secara rutin setahun sekali.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Aris Nugroho mengatakan kontes ini digelar dalam rangka mendukung penyediaan bibit unggul pengganti bagi induk yang tidak produktif secara swadaya guna meningkatkan daya saing produksi.
Program pelaksanaan kontes ternak ini secara rutin dilaksanakan setiap tahun bekerja sama dengan Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta yang dikemas pada HUT ke-70 Kabupaten Kulonprogo.
"Tujuan kontes ini dalam rangka mendorong peternak memproduksi bibit ternak berkualitas," kata Aris saat memberikan sambutan dalam acara Kontes Kambing Peranakan Etawa dan Sapi Peranakan Ongole 2021 di Pasar Hewan Terpadu Pengasih, Rabu (13/11/2021).
Dia mengatakan tujuan kontes ini juga dalam rangka memberikan apresiasi dan penghargaan kepada peternak yang mengembangbiakan bibit ternak unggul. Selain itu, kontes ini untuk meningkatkan pendapatan peternak.
"Berdasarkan pengakuan peternak yang juara dalam kontes ini, harga ternaknya tidak hanya naik, tapi ganti harga. Kambing PE yang masih kecil umur 3 tahun sudah dihargai Rp35 juta. Tentu, kontes ini meningkatkan harga jual ternak," katanya.
Aris mengatakan jumlah ternak yang mengikuti kontes sebanyak 211 ekor, yang terdiri dari sapi 47 ekor, Kambing PE dewasa 100 ekor, Kambing PE anakan 64 ekor. "Tim juri yang terlibat dalam lomba ini sangat profesional dan ahli di bidangnya," kata Aris.
Bupati Kulon Progo Sutedjo mengapresiasi terselenggaranya kontes Kambing PE dan Sapi PO 2021. Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, kontes tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dia mengatakan Kulon Progo merupakan daerah agraris. Hal ini bisa dilihat dari PDRB 2021 dari sektor pertanian masih mendominasi, yakni 14,56 persen, dan sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani. Sektor pertanian merupakan sektor yang tidak terdampak pandemi Covid-19.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait