Salah seorang petani mencoba memilah buah melon yang terendam banjir di Temon, KUlonprogo. (Foto: istimewa)

KULONPROGO, iNews.id - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kulonprogo mengakibatkan 30 hektare lahan pertanian di seputar bulak Glagah, di Kapanewon Temon terendam air. Kondisi ini mengakibatkan tanaman melon mati sementara buah melon belum siap dipanen. 

Hujan deras kerao turun di Kulonprogo dalam dua pekan terakhir. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tanah longsor di seputar Perbukitan Menoreh. Sementara di sisi selatan menyebabkan banjir.

Aliran air hujan ke wilayah selatan mengakibatkan puluhan hektar lahan pertanian di Temon terendam. Ketinggian air mencapai 30 centimeter dan merendam tanaman melon. 

“Ada kalau 30 hektar tanaman melon yang terendam. Ini akan mati,” kata salah satu petani, Sumarno, Jumat (14/10/2022). 

Menurutnya, air hujan akan mengakibatkan tanaman menjadi layu dan mati. Sementara buah yang terendam akan busuk. Di samping itu buah juga belum waktunya panen sehingga tidak ada upaya yang bisa dilakukan petani.

Dalam kondisi biasa, petani mengupayakan dengan menyedot menggunakan pompa diesel. Namun cuaca ekstrem kali ini memicu hujan lebar, sehingga tidak mungkin menguras air dengan pompa diesel.    

“Kerugian saya sekitar Rp30 juta. Dari pembuatan lahan, pupuk benih, penyemprotan pestisida,” katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network