GUNUNGKIDUL, iNews.id - Aksi warga menuntut penutupan tambang tanah urug di Kalurahan Serut Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, Senin (2/10/2023) diwarnai kericuhan. Warga sempat terlihat aksi saling dorong dengan sekelompok orang dari perusahaan tambang.
Keributan ini berawal saat puluhan warga mendatangi kantor Kalurahan Serut. Sebagian warga berkonvoi menuju ke lokasi tambang. Ketika akan sampai di lokasi tambang, massa dihalau polisi untuk kembali ke kantor kalurahan.
Massa sempat mengajak lurah setempat ke lokasi tambang. Namun Lurah Serut Sugiyanto enggan beranjak dari tempat duduknya. Massa menuding ada yang dirahasiakan antara lurah dengan perusahaan penambangan.
Warga kemudian melakukan orasi di halaman kalurahan. Mereka kemudian duduk di kalurahan karena dijanjikan perusahaan tambang dan Dinas ESDM DIY akan datang. Namun sampai Dzuhur perusahaan ataupun ESDM belum hadir.
Warga yang emosi akhirnya menuju ke lokasi tambang yang berjarak satu kilometer dari balai kalurahan. Warga memblokadir jalan masuk ke lokasi tambang dengan memasang batu-batu ke tengah jalan dan mengecor dengan semen.
Sempat terjadi aksi dorong antara warga dengan perwakilan dari perusahaan tambang. Beruntung, aparat keamanan yang berjaga berhasil meredam emosi kedua belah pihak sehingga kericuhan tidak berlanjut.
Juru Bicara Warga, Suyanto mengatakan, warga menuntut tambang ditutup baik yang berizin ataupun tidak berizin. Alasannya, lokasi tambang berada di zona rawan bencana tanah longsor.
"Tambang itu ada di patahan bumi zona longsor sehingga bahaya sekali," kata dia.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait