YOGYAKARTA, iNews.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut sudah 1 tahun 4 bulan Gunung Merapi memasuki fase erupsi. Meski aktivitasnya tinggi, namun mereka memastikan kegiatan wisata tetap awan asalkan berada di luar kawasan rawan bencana (KRB)
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, sampai hari Jumat(29/4/2022), aktivitas Merapi masih terus berlangsung dengan erupsi yang bersifat efusif dalam waktu cukup lama. Masih ada potensi terjadinya luncuran awan panas dan guguran lava pijar.
"Luncuran awan panas dan lava pijar didominasi ke arah barat daya," kata Hanik.
Selain ke arah barat, potensi awan panas juga ke tenggara. Hal ini mendasarkan pada bukaan kawah mengarah ke tenggara walaupun dominasi ke barat daya. Potensi awan panas luncurannya paling jauh ke tenggara, walaupun dominasi ke barat daya.
Hanik menyebut, awal erupsi awan panas mengarah ke barat daya yaitu ke Kali Boyong. Namun belakangan cenderung ke arah Kali Bebeng dan beberapa kali ke Kali Gendol.
"Luncuran lava pijar dominasinya ke arah barat daya," tuturnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait