Puncak Gunung Merapi. (foto: dok/iNews.id)

Dari energi aktivitas, Hanik menyebut masih naik turun atau fluktuatif. Di mana aktivitas erupsi berlangsung dengan intensitas cukup tinggi lebih dari 100 kali perhari. Dengan dominasi luncuran ke arah barat daya.

"Untuk jarak luncur guguran lava pijar sejauh 2 kilometer ke Kali Bebeng, di mana sesekali masih terjadi awan panas," katanya.

Untuk migrasi magma diketahui mulai dari lava keluar dari kedalaman tertentu sampai ke permukaan bisa termonitor dengan baik mulai dari alat GPS hingga seismitas. Sejak bulan Oktober 2021 hingga Januari 2022 gejalanya tinggi.

"Setelah itu keluarlah kubah lava ke permukaan pada tanggal 4 januari. Ini disebut fase erupsi eksplusif. Dan sejak April sampai Agustus mulai terjadi lagi instrusi migrasi magma ke permukaan," kata Hanik.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network