YOGYAKARTA, iNews.id – Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) berharap pemerintah tidak jadi menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 pada libur Natal dan tahun baru 2022. Sejak PPKM turun ke level 2, industri wisata di tanah air mulai bangkit dan kebijakan itu dikawatirkan akan membuat industri wisata terpuruk.
“Harapan kami tidak jadi diberlakukan (PPKM Level 3), tetapi kalau pemerintah memberlakukan kami harus ikuti,” kata Ketua Komite Asean Asita Pusat Edwin Ismedi Himna, di Yogyakarta, Senin (22/11/2021).
Menurutnya, wisatawan saat ini sudah paham dan familier dengan protokol kesehatan. Setiap wisatawan sudah menjalankan ketentuan dan aturan yang ditentukan pemerintah dalam masa pandemi Covid-19. Penerapan kembali PPKM Level 3 dikhawatirkan akan menjadi pukulan bagi pelaku wisata.
Pasca PPKM turun ke Level 2, kata dia, geliat wisata sudah mulai bangkit. Keinginan masyarakat untuk berwisata tidak bisa dibendung dan terbukti tingkat okupansi hotel di Yogyakarta meningkat. Tidak hanya pada akhir pekan, namun tingkat hunian harian juga cukup tinggi.
“Saya rasa Nataru tidak harus di Level 3, tetapi level dua dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata mantan ketua Asita DIY ini.
Penerapan PPKM Level 3 dipastikan akan diikuti dengan penutupan destinasi wisata yang dikelola pemerintah. Kondisi ini justru menjadikan wisatawan akan kucing-kucingan untuk berkunjung ke objek wisata.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait