YOGYAKARTA, iNews.id - Pemerintah Kota Yogyakarta tengah mengkaji penggunaan incinerator mobile untuk mengatasi sampah. Dengan alat ini penanganan sampah lebih efektif dan mengurangi ketergantungan terhadap TPA Piyungan.
“Sempat ada tawaran yang masuk mengenai penggunaan ‘incinerator’ untuk menangani sampah dengan cara dibakar habis. Tetapi, kami masih menghitung bagaimana efektivitas alat ini,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Sugeng Darmnato di Yogyakarta, Rabu (17/3/2021).
Menurut dia, penanganan sampah dengan cara dibakar habis bukan merupakan teknologi baru karena sudah diterapkan di berbagai negara, salah satunya adalah Singapura yang juga mengalami kendala yang sama yaitu luas wilayah yang tidak terlalu besar.
Tawaran incinerator yang diterima Pemerintah Kota Yogyakarta, lanjut dia, cukup menarik karena peralatan tersebut dapat dipindahkan sesuai kebutuhan.
“Jadi bisa digunakan untuk melakukan pembakaran sampah di depo yang mengalami penumpukan sampah,” katanya.
Hanya saja, lanjut Sugeng, kapasitas dan waktu yang dibutuhkan untuk proses pembakaran dari incinerator yang ditawarkan masih tergolong kecil yaitu hanya mampu menampung sekitar dua ton sampah dan membutuhkan waktu 10 jam untuk pembakaran.
“Sampah apapun, organik atau anorganik bisa langsung masuk ke mesin dan dibakar dengan suhu tinggi sampai menjadi abu. Abu yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pupuk dan dipastikan sudah terbebas dari bahan beracun berbahaya,” katanya yang menyebut harga peralatan tersebut mencapai Rp1,5 miliar.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait