YOGYAKARTA, iNews.id - Cuaca ekstrem yang memunculkan curah hujan tinggi menjadikan ular ke luar sarangnya. Tercatat sudah ada enam ular yang masuk ke permukiman penduduk di Kota Yogyakarta pada awal bulan ini.
“Sudah ada enam ular yang ditemukan masuk ke rumah-rumah penduduk pada awal bulan Oktober ini,” kata Kepala Seksi Operasional Pengendalian dan Pemadam Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta Mahargyo, Selasa (11/10/2022).
Mahargyo mengatakan, pada musim penghujan ini potensi ular keluar sarangnya dan masuk ke permukiman penduduk meningkat. Jika ada ular yang masuk, warga bisa melapor ke dinas, dan nanti akan ada petugas yang diterjunkan untuk melakukan evakuasi.
“Mungkin ular ini hidup di gorong-gorong, karena banjir sehingga keluar dan mencari tempat yang kering dan aman,” katanya.
Dari enam ular yang sudah dievakuasi, semuanya tidak berbisa. Ular ini berasal dari jenis sanca, piton dan ular tikus.
Evakuasi ular ini dilakukan petugas pada 2 Oktober lalu dari rumah warga di Sagan. Saat itu ditemukan ular piton sepanjang dua meter masuk ke rumah penduduk usai hujan deras.
Sedangkan pada 5-6 Oktober, petugas mevakuasi tiga ular yang masuk ke rumah warga. Salah saunya ular piton yang masuk ke bodi sepeda motor dan melilit rangka motor. Hari ini petugas juga mengevakuasi ular cicak di wilayah Umbulharjo.
“Ular yang kami evakuasi itu tidak berbisa, hanya untuk menangkap butuh kemampuan dan latihan,” katanya.
Mahargyo mengatakan, personel yang diturunkan untuk mengevakuasi ular atau binatang lain telah menjalani pelatihan dan memiliki kemampuan serta dibekali peralatan yang cukup. Ular yang dievakuasi kemudian diamankan atau diberikan kepada pecinta reptil untuk dipelihara.
Untuk mencegah ular masuk ke dalam rumah, masyarakat bisa memberikan pewangi atau menyemprotkan pewangi ruangan serta menjaga rumah agar tidak lembab dan selalu bersih.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait