SLEMAN, iNews.id- DIY sudah memasuki musim hujan, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman masih terus melakukan droping air. Hujan yang telah mengguyur hampir semua wilayah Sleman ternyata tak menjamin ketersediaan air mencukupi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, meskipun hujan sudah sering turun namun masih ada dua Kapanewon yang membutuhkan pasokan air. Dua Kapanewon tersebut adalah Tempel dan Seyegan
"Kami mencatat ada belasan titik di dua Kapanewon yang harus kami kirimi air," kata dia, Selasa (11/10/2022).
Di Kapanewon Tempel, pihaknya harus mengirim air ke sembilan titik wilayah. Dan di Kapanewon Seyegan ada beberapa titik yang harus mereka kirimi air. Kedua Kapanewon ini menjadi sasaran droping air karena terdampak pembangunan selokan Mataram.
Bambang menyebutkan dropping air ini dilakukan karena Selokan Mataram masih dalam pembenahan dan jaringan air dimatikan selama tiga bulan. Akibat pembenahan tersebut, air sumur milik warga mengalami penyusutan debit air sejak 1 Agustus 2022.
Titik pertama, droping dilakukan di Padukuhan Jambeyan total 1.100 liter; Kajoran sebanyak 2.000 liter; ke Padukuhan Plataran mendroping 2.500 liter. Kemudian ke Tangisan sebanyak 2.600 liter, diikuti ke Padukuhan Plambongan mengirim air 1.800 liter
"Droping kami lakukan dengan mengirimkan air dalam tanki berkapasitas 5.000 liter,"ujar dia.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait