Hanang Mintarta menunjukkan salah satu koleksi batik di galeri Banyu Sabrang Batik di Kulonprogo. (Foto: iNews.id/Kuntadi)

Selain itu, Hanang juga menjaga kualitas batiknya dengan mempertahankan pewarnaan dan motif-motif yang diminati pasar. Dia lebih banyak berekspresi dengan membuat motif batik kontemporer. 

“Saya lebih banyak memasarkan produk melalui media sosial, dan prosentasenya bisa 50 persen. Batik kami juga diminati pasar di Malaysia, Singapura hingga Dubai dan Lithuania,” ujarnya. 

Pria kelahiran 1985 ini pun mampu memberdayakan sekitar 30 orang karyawan dan 75 yang free line. Pandemi covid-19 sama sekali tidak berpengaruh terhadap penjualan. Justru mereka mampu mencatatkan rekor tertinggi. 
 
Harga batik yang ditawarkan juga beragam mulai dari harga Rp100.000 sampai dengan puluhan juta. Sedangkam omzetnya juga sudah mencapai ratusan juta. Keberhasilan dalam melahirkan ekonomi kreatif mengantarkan Hanang peraih penghargaan Paramakarya dari Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono. 


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network