SLEMAN, iNews,id -Gunung Merapi terus meningkatkan aktivitasnya, hal ini ditandai dengan inetensitas guguran dan keluarnya lava pijar serta awan panas. Baik lava pijar dan awan panas tersebut sering mengarah ke arah Sungai Krasak atau barat daya. Terakhir, awan panas guguran dengan tinggi 200 meter, Kamis (7/1/2021) pukul 08.02 WIB juga mengarah ke Sungai Krasak.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Joko Supriyanto mengatakan meski ada peningkatan aktivitas Gunung Merapi, tetapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) belum manaikan status, yakni masih level III (siaga). Skala ancaman juga masih sama, yakni masih di Kalitengah Lor, Glagharjo, Cangkringan.
“Saat ini belum ada evakuasi tambahan, baru warga Kalitengah lor yang jaraknya kurang dari 5 kilometer dari puncak Merapi. Itupun hanya kelompok rentan,” kata Joko Supriyanto, Kamis (7/1/2021).
Namun yang harus menjadi perhatian, lava pijar dan awan panas sekarang sering mengarah ke barat daya dan Sungai Krasak. Sebagai antisipasinya, jika nanti skala ancaman berubah tidak hanya di Kalitengah Lor, saat ini sudah menyiapkan barak pengungsian di Pakem dan Turi.
“Kita punya 12 baru dan sudah disiapkan sesuai dengan protokol kesehatan (prokes). Sehingga jika skala ancaman meningkat dan pengungsi bertambah, sudah siap semua. Baik sarana prasarana, baik sanitasi, kasur, tikar dan selimut sudah ready semua,” ujarnya.
Joko menjelaskan untuk ancaman di sebelah barat paling dekat di daerah Turgo, Purwobinangung, Pakem, yang jaraknya antara 6-7 km dari puncak Merapi.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait