YOGYAKARTA, iNews.id- Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan aplikasi Sistem Akuntansi dan Manajemen Wakaf Indonesia (Samawi). Aplikasi berbasis website ini berfungsi untuk meningkatkan transparansi pengelolaan wakaf.
Aplikasi Samawi ini diluncurkan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Yogyakarta, Selasa (13/6/2023). Aplikasi ini dikembangkan dari berdasarkan hasil riset sejak 2020 dan pengembangannya didukung dana hibah Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP).
Salah satu pencipta aplikasi Samawi, Prof Mahfud Sholihin mengatakan aplikasi ini untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan wakaf. "Trennya sekarang mengelola wakaf tidak bisa seadanya, seenaknya, tapi harus transparan, akuntabel, dan produktif," ujarnya di sela peluncuran.
Mahfud yakin aplikasi ini bakal mempermudah para nahzir atau pengelola wakaf membuat laporan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) PSAK 112 secara otomatis.
Dengan aplikasi ini pengelolaan wakaf akan semudah update status (media sosial), karena tinggal memasukkan data nanti jadi laporan keuangan. "Jadi tidak repot-repot dan seketika (real time)," kata Guru Besar FEB UGM ini.
Mahfud berharap dengan aplikasi Samawi ini dia berharap kepercayaan masyarakat atau lembaga untuk mewakafkan hartanya ke lembaga wakaf bakal meningkat.
"Saat ini aplikasi Sawawi dikembangkan berbasis website dan ke depan akan dikembangkan dalam versi android dan IOS," ujarnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait