YOGYAKARTA, iNews.id- Keraton Yogyakarta tengah memulai upaya budidaya tanaman khas yang ditanam di sepanjang sumbu filosofi, termasuk di kawasan Keraton. Itu dilakukan setelah diketahui jika di sepanjang sumbu filosofi ternyata banyak pohon-pohon khas yang sudah diganti dengan pohon jenis lain.
Hal itu disampaikan oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu. Dia mengatakan bahwa banyak pohon-pohon khas Keraton yang ditanam di sumbu filosofi kondisinya sudah rusak dan tidak sesuai.
"Di sepanjang sumbu filosofi, pohonnya rata-rata yang dari sisi selatan itu sudah berganti. Terus banyak juga yang rusak,” kata GKR Hayu dalam konferensi pers pembukaan International Symposium and Exhibition on Javanese Culture 2023 di Hotel Royal Ambarrukmo, Kamis (09/03/2023).
Melihat situasi itu, Keraton Yogyakarta, menurut dia sudah mengupayakan untuk melakukan budi daya tanaman-tanaman khas tersebut. Saat ini, Keraton sudah menyiapkan tanah kasultanan yang disiapkan khusus untuk menanam jenis-jenis pohon langka tersebut.
"Ada Sultan Ground yang memang untuk pembudidayaan pohon-pohon yang akan digunakan di dalam Keraton," kata dia.
Pembudidayaan tanaman ini, kata dia adalah untuk menjaga keaslian tanaman khas Keraton dan sumbu filosofi, tanaman baru yang ditanam di kawasan tersebut juga harus berasal dari tanaman asli yang sudah ada sebelumnya.
"Misalnya kalau ada beringin yang ambruk itu tidak bisa sembarang diganti, harus berasal dari putranya (bibitnya) yang di Alun-alun Utara. Jadi pohon tersebut enggak sembarangan ambil,” ujar GKR Hayu.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait