Salah satu penyandang disibalitas Sulistiyo mengaku usaha sablon yang ditekuninya sejak 2016 gulung tikar akibat pandemic Covid-19. Warga Kebonagung Kapanewon Imogiri itu mengaku sangat berharap Baznas bisa hadir memberikan pendampingan serta membuka akses pemasaran.
“Usaha saya hancur gara-gara pandemic. Peralatan juga sudah rusak lantaran dua tahun tak digunakan,” ujarnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Sri Lestari. Perempuan yang memiliki keterampilan membuat kerajinan tangan ini kesulitan akses pemasaran. Dirinya berharap Baznas bisa memberikan pendampingan utamanya soal pemasaran.
Menerima keluhan para penyandang disabilitas ini Saidah berjanji akan membantu. Dia menyebut program pemberdayaan masyarakat yang dimiliki Baznas cukup beragam seperti Santriprener hingga Z-Chicken.
“Kita akan damping agar bisa berusaha, modal hingga marketing. Ini bentuk komitmen kehadiran kami,” ujarnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait