Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara makan bersama warga usai memanjatkan doa dalam ritual Kenduri Mertiwono di kompleks Hutan Pinus Mangunan, Bantul. (Foto : Ist)

BANTUL, iNews.id- Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara tampak asyik menikmati sego wuduk dan ingkung ayam kampung di Koperasi Notowono, kompleks hutan pinus Mangunan, Dlingo Bantul. Anak mantu Sri Sultan HB X ini tak segan makan tanpa menggunakan sendok, duduk lesehan bersama warga yang lain.

Selepas Jumatan (22/10/2021) kemarin, masyarakat Mangunan tengah menggelar kembul bujono Kenduri Mertiwono. “Ayo makan bareng. Tidak nikmat ini kalau makan sendiri,” kata Kanjeng Yudanegara mengajak warga yang lain.

Berulang kali lelaki yang bernama asli Achmad Ubaidillah ini mempersilakan warga untuk makan bersama-sama. Setelah dipersilakan berulang kali, warga Mangunan pengelola hutan wisata ini mulai mengambil nasi uduk lengkap dengan ingkung dan menu sederhana lainnya yang telah disediakan. “Nah, kalau begini baru nikmat. Makan bersama-sama,” ujar Yudanegara ramah.

Momen Kenduri Mertiwono ini bagi para pengelola hutan wisata Mangunan memang spesial. Selain dihadiri pangeran dari Keraton Yogyakarta, kenduri ini juga digelar sebagai rasa syukur usai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan Kalpataru 2021 kepada Purwo Harsono. 

Purwo Harsono yang lebih akrab dipanggil Ipung ini adalah perintis dan ketua pengelola kawasan wisata hutan Mangunan.  “Ini bukan prestasi saya, namun hasil kerja keras kita bersama para petani hutan yang mengelola hutan wisata,” ujar Ipung.

Ipung menceritakan kawasan hutan pinus Mangunan dikembangkan pertama kali pada tahun akhir 2014, yakni di kawasan destinasi wisata Kaki Langit. Kemudian pada 2015 mulai dibangun kawasan hutan Wana Wisata, hingga akhirnya berkembang sampai saat ini.
“Ratusan warga yang ikut mengelola kawasan wisata hutan pinus Mangunan. Sebelum pandemi ada 724 orang mengantungkan nafkahnya di sini. namun saat pandemi berkurang menjadi 394 orang,” ujarnya. 
 
Sebagai wadah pengelolan wisata, dibentuk Koperasi Notowono. Koperasi ini terus melakukan pendampingan ke masyarakat serta mensosialisasikan pentingnya pelestarian hutan di tengah-tengah pemanfaatannya sebagai objek wisata. Koperasi Notowono juga rutin memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan.“Dalam kondisi normal perputaran uang di sini mencapai Rp21 miliar, “ ujarnya. 

"Melalui syukuran kembul bujono ini kami terus berdoa agar dunia wisata di DIY bangkit kembali," ujarnya lagi.

Masyarakat petani hutan yang mengelola objek wisata hutan pinus menggelar doa bersama Kenduri Mertiwono. (Foto : Ist)


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network