Kondisi di dalam bilik ayah bunda di pengungsian Glagaharjo. Bilik ini diperuntukkan bagi pasangan suami istri yang ingin melepas rindu. (Foto : iNews.id/Priyo Setyawan)

SLEMAN, iNews.id -Keberadaan bilik ayah bunda untuk melepas rindu pasangan suami istri di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman mendapat kritikan. Ada yang menilai bilik itu belum diperlukan sebab yang mengungsi rata-rata lansia.

Ada juga yang mempermasalahkan lokasinya, karena di luar ruangan, yaitu berbentuk tenda berukuran 3 x 3 m di selatan barak pengungsian. Jika ada bilik asmara harusnya di dalam ruangan.

Menanggapai hal ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindunga Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman Mafilindai Nuraini mengaku sangat senang ada yang merespon keberadaan bilik ayah bunda di barak pengungsian tersebut. Apalagi itu merupakan kritik yang membangun, untuk perbaikan dan penataan yang lebih baik lagi.

“Kami terimakasih, ada kritik yang membangun,” kata Linda panggilan Mafilindaiti Nuraini, Selasa (1/12/2020).

Linda menjelaskan secara umum penyediaaan bilik ayah bunda itu, untuk melengkapi keberadaan barak pengungsian. Sebab barak pengungsian tidak hanya tempat untuk istirahat, tetapi juga tempat ibadah, dapur umum, MCK, ruang laktasi, tempat bermain anak. " Dan juga ada tempat untuk pemenuhan kebutuhan dasar lahir dan batin,” ujarnya.

Menurut Linda penyediaan bilik ayah bunda ini, juga sebagai antisipasi jika status Merapi meningkat dari level III (siaga) ke level IV (awas). Sehingga warga yang berada di atas harus turun ke pengungsian. Sehingga nantinya yang mengungsi bukan hanya kelompok rentan, lansia dan anak-anak, difabel, ibu hamil dan menyesui, namun semua warga. Padahal berapa lama waktu mengungsi tidak diketahui.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network