SRAGEN, iNews.id - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya untuk menekan angka stunting di Indonesia. Salah satunya melalui program Isi Piringku dengan edukasi kesehatan, gizi, dan pola asuh yang baik selama periode tumbuh kembang anak sebagai upaya inovatif, promotif, preventif menuju generasi emas 2045.
“Program pemberian ASI eksklusif dan kampanye 1.000 hari pertama kehidupan itu sangat penting untuk melahirkan generasi emas,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo yang hadir secara daring pada peluncuran Program Isi Piringku Komunitas di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah yang digagas Danone Indonesia dan Resourceful Parenting Indonesia (RPI) Kamis, (7/7/2022).
Menurut Hasto, program Isi Piringku sangat relevan dengan sejalan dengan penanganan stunting. Masyarakat harus diberikan pemahaman tentang kesehatan, gizi, dan pola asuh anak selama periode tumbuh kembang anak. Hal ini sangat penting untuk mewujudkan generasi emas.
“Remaja harus siap menjadi ibu, menguatkan mindset ini sangat efektif bila melalui komunitas. Selamat dan sukses supaya program ini bisa berjalan lancar," kata Hasto.
Peluncuran Program Isi Piringku Komunitas dilakukan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, diikuti 1.200 ibu-ibu PKK dan kader Kesehatan di Aula Sukowati Sragen.
Menurut Kusdinar, mendasar Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 angka stunting nasional sebesar 30,8 persen dan 31,2 persen di Jawa Tengah. Angka stunting di Kabupaten Sragen berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2019 sebesar 32,4 persen dan pada tahun 2021 menduduki ranking 8 besar dalam penurunan stunting yaitu sebesar 18,8 persen.
“Ada 6 langkah penting yang harus diambil yaitu memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, ASI Eksklusif selama 6 bulan, MPASI sehat untuk mendampingi ASI, memantau pertumbuhan anak dan menjaga kebersihan lingkungan” kata Bupati.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait