Menurut dia, hasil pantauan dalam dua bulan bertutut-turut dari Agustus September, anomali suhu muka laut di pasifik tengah sekitar ekuator atau khatulistiwa bernilai negatif, dan BMKG memprediksi anomali suhu muka laut yang negatif ini akan terus eksis dan semakin minus sampai dengan Maret.
"Tetapi puncaknya adalah Januari minus 1,4, dengan demikian fenomena alam La Nina dari lemah hingga moderat sudah merambah naik, jadi fenomena La Nina bukan suatu badai, tapi fenomena alam biasa yang ditandai dengan anomali suhu muka laut yang bernilai minus di Pasifik tengah sekitar ekuator," kata Reni.
Dia mengatakan dengan adanya fenomena La Nina yang bersamaan dengan awal masuknya musim hujan tahun 2020/2021, semua pihak termasuk masyarakat harus mengantisipasi sedini mungkin dampak curah hujan yang berlebih.
"Saat ini juga kita ketahui bersama bahwa wilayah Bantul merupakan daerah hilir, jadi kalau ada curah hujan tinggi potensi terjadinya bahaya banjir di Bantul juga cukup signifikan," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait