KULONPROGO, iNews.id - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati meminta PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) untuk memperbanyak rambu peringatan bencana dan petunjuk jalur evakuasi. Hal ini penting sebagai salah satu upaya pengurangan risiko bencana alam.
Kawasan Bandara YIA berada di kawasan rawan gempa bumi dan tsunami. Rambu sangat diperlukan agar mereka penumpang dan mereka yang berada di bandara lebih waspada dan siap siaga.
“Semakin banyak rambu, maka semakin baik. Orang bingung kalau bencana tidak jelas lokasi evakuasinya karena tidak ada tanda atau rambu,” kata Dwikorita, Kamis (3/2/2022).
Pengelola harus memasang rambu tanda evakuasi yang jelas dan mudah dipahami pengguna airport. Jika rambu yang terpasang tidak jelas, maka ketika terjadi bencana gempa bumi atau tsunami, pengguna akan panik. Sangat mungkin meeka justru berada di lokasi evakuasi yang salah.
“Alih-alih selamat, kondisi ini justru akan menyebabkan jatuhnya korban,”ujarnya.
Hal yang tidak kalah penting adalah keberadaan titik kumpul evakuasi, harus benar-benar aman dan memadai sehingga tidak terjadi kepadatan. Jalur menuju titik evakuasi juga sebaiknya tak menciptakan efek sumbatan leher botol (neck bottle) yang bisa membuat kepadatan orang secara berlebih pada satu titik.
“Seluruh kawasan bandara sebaiknya memang ada rambu, termasuk di dalam ruangan atau terminal tunggu penumpang, dan juga di luar gedung bandara. Tinggal sesuaikan saja dengan dekorasinya. Yang penting rambu tersebut harus jelas dan gampang terlihat semua pengguna bandara,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait