Musibah tanah longsor kerap terjadi di Perbukitan Menoreh di Kapanewon Kokap, Samigaluh, Girimulyo, Kalibawang dan sebagian Pengasih. Sedangkan Temon, Panjatan dan Galur rawan terjadi banjir.
“Kami telah memperpanjang status tanggap darurat yang semula 4-17 Oktober diperpanjang menjadi 18-31 Oktober,” ujarnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Setda Kulonprogo, Jazil Ambar Wasan mengatakan, berdasarkan indeks risiko bencana dari BMKG 2021, Kulonprogo menduduki peringkat tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lain di DIY.
Dengan demikian, masyarakat yang bermukim di pinggiran aliran sungai, angin kencang dan tanah longsor diimbau lebih meningkatkan kewaspadaannya.
“Peran relawan sangat diperlukan dalam membantu pemerintah melakukan penanganan bencana,” ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait