GUNUNGKIDUL, iNews.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengenalkan hasil inovasi mereka ke para petani di Gunungkidul. Sejumlah inovasi itu di antaranya adalah padi siDenuk, pupuk organik hayati dan pengawet ikan organik.
Berbagai inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan taraf ekonomi para petani. “Varietas Sinduk padi unggulan yang memiliki potensi produktifitas tinggi berkisar 10 ton perhektar. Hasilnya akan maksimal jika budidaya dilakukan dengan cara organik,” kata Plt Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN Hardi Julendra di acara Promosi Hasil Litbang BRIN Bidang Pertanian dan Pelatihan Pupuk Organik Hayati di Balai Kalurahan Sidorejo, Ponjong, Kamis (7/10/2021).
Varieta siDenuk ini merupakan hasil riset dan inovasi dari BRIN pada OR TN (Batan) yangs udah dilakukan sejak lama. Selan varietas padi, BRIN juga mengenalkan pupuk organik hayati (POH). Pupuk ini diklaim mengandung mikroba unggul pemacu pertumbuhan akar tanaman.
“Sosialisasi akan disampaikan langsung oleh dr Antonius penemu tenologi POH ini. POH dapat mengurangi pupuk kimia. Untuk pengawet ikan organik juga sudah tersedia di pasar online,”ujarnya.
Assek Bidang Ekonomi dan Pembangunan Gunungkidul, Siti Isnaini Deconingrum mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya di Gunungkidul mayoritas adalah lahan tadah hujan, sehingga pemanfaatan tehnologi pertanian sangat dibutuhkan agar hasilnya bisa optimal. “Kepada para peserta diklat mari manfaatkan kegiatan ini yang tujuannya baik untuk kita,” ujarnya.
Sosialisasi oleh BRIN ini merupakan kerjasama dengan anggota Komisi VII DPR Gandung Pardiman. Menurut Gandung untuk mendorong pertumbuhan kualitas dan kuantitas pertanian sehingga petani perlu didampingi.
Menurutnya melalui pendampingan dan pelatihan, hasil produksi pertanian diharapkan akan semakin meningkat. “Kini masyarakat di Ponjong sedang mengembangan bawang merah, dengan didukung oleh pupuk oranik hayati inovasi BRIN akan semakin baik,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Gandung memberikan bantuan bibit padi unggul dan pupuk organik hayati hasil pengembangan Batan. Juga diberikan mesin pencacah rumput untuk kelompok peternak di Sidorejo.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait