Petugas mengecek kondisi daging sapi dan ternak di salah satu RPH di Gunungkidul untuk mengantisipasi antraks, Jumat (4/2/2022). (Foto: istimewa)

Pemilik TPH di Kapanewon Semanu, Sutiyem mengakui adanya penurunan jumlah hewan yang dipotong dibanding beberapa waktu sebelum ada kasus antraks. Hal ini terjadi karena ada penurunan permintaan dari konsumen. 

“Pelanggan kami paling banyak pedagang bakso, dan memang beberapa hari belakangan mengalami penurunan,” ujarnya. 
  
Rumah potong milik Sutiyem selali memperhatikan kondisi ternak yang alan disembelih. Mereka juga mengikuti regulasi dan aturan yang sudah ditentukan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kepuasan konsumen dan menjaga reputasi. 

Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, dinas berencana untuk membatasi arus lalu lintas ternak baik yang masuk ataupun keluar. Mereka akn mendirikan pos pengawasan berkoordinasi dengan Pemda DIY.  


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network