Mahasiswa UGM mengembangkan sistem deteksi kerumuman Syncrom. (Foto: Dok/Humas UGM)

SLEMAN, iNews.id – Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menciptakan sistem deteksi kerumunan guna mencegah penularan Covid-19. Sistem yang diberi nama Syncrom (System of Detection and Crowd Mapping) berbasis Deep Learning dan WebGIS.  

Kelima mahasiswa UGM tersebut, yakni Zulfa Andriansyah dan M Ihsanur Adib dari Fakultas Geografi, dan tiga dari Fakultas Teknik, Wahyu AfrizalBahrul Alam, Malik Al-Aminullah Samansya dan Najmuddin Muntashir Abdussalam. Sistem ini dapat memantau tempat dan waktu adanya kerumunan secara near realtime selama 24 jam.

Ide pengembangan Syncrom berawal dari keprihatian terhadap banyaknya pelanggaran protokol kesehatan (prokes) khususnya kerumunan masyarakat. Kondisi di lapangan sangat sulit menerapkan pola jaga jarak dalam menghindari kerumunan. Padahal prokes sangat penting untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas. 

“Jaga jarak ini sulit dilakukan untuk itulah kami berinisiatif mengembangkan alat deteksi guna memudahkan petugas dalam pemantauan dan melakukan penindakan,” kata Najmuddin, Kamis (5/8/2021).

Pengembangan prototipe alat deteksi kerumunan ini, masih menggunakan web cam, belum memakai CCTV.  Mereka mengembangkan sistem tersebut sejak Juni 2021 dan telah diujicobakan di lapangan. Hasilnya memiliki akurasi lebih dari 75 persen dalam mendeteksi kerumuman di suatu ruangan dengan resolusi gambar menengah dan rendah.
 
“Kedepan akan dikembangkan menggunakan CCTV beresolusi tinggi agar hasil bisa lebih akurat,”  katanya.

Sistem ini mendeteksi kerumunan melalui input data visual yang diperoleh melalui CCTV, lewat web cam yang terhubung dengan komputer lokal yang diprogram dengan deep learning. Sistem ini untuk mendeteksi keberadaan manusia dan memprediksi kerumunan di suatu lokasi diteruskan ke sistem untuk dianalisis.

Hasilmya dikirim ke WebGIS dalam bentuk informasi terkait lokasi, waktu, dan jumlah kejadian kerumunan yang berada di satu lokasi terpantau CCTV. Jika data yang muncul menunjukkan adanya kerumunan maka voice alert akan berbunyi untuk memberikan peringatan.
 
“Sistem ini juga dilengkapi dengan fitur peringatan dini adanya kerumunan. Peringatan adanya kerumunan di lokasi terdeteksi akan disampaikan melalui pengeras suara secara otomatis,” paparnya. 

Nantinya, akan ditambahkan fitur berupa text alert untuk mempermudah petugas dalam pemantauan. Misalnya, ketika petugas sedang tidak berada di ruang kontrol tetap dapat menerima informasi melalui SMS atau telegram apabila terjadi kerumunan. 
 
“Saat ini belum ada produk yang mengintegrasikan deteksi kerumunan dengan pemetaan yang juga disertai dengan adanya peringatan dini. Biasanya deteksi kerumunan dengan memakai sensor proximity menggunakan perangkat pengguna seperti smart phone,” ujar  Zulfa.  
 


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network