Harjo Suwito mengaku, mengungsi di barak tidak ada masalah termasuk tidak ada gangguan kesehatan. Apalagi sudah setahun ini, karena sudah tidak kuat lagi berjalan, dirinya sehari-harinya hanya di rumah saja. Sebelumnya saat masih sehat, kegiatan seharinya mencari rumput untuk makanan ternak sapinya. Saat ini Harjo memiliki dua ternak sapi.
“Saat ini saya kalau berjalan harus pakai tongkat. Yang mencari rumput anak saya,” terangnya.
Mengungsi di barak, bukan yang pertama bagi Harjo Suwito. Sebelumnya saat erupsi Merapi juga mengungsi di barak. Namun dia lupa sudah berapa kali mengungsi di barak. Untuk usianya sendiri menurutnya waktu mengungsi saat erupsi Merapi 2010 lalu, sekitar 110 tahun. Dia mengungsi bersama istrinya Parmikem, yang usianya juga sudah satu abad.
Bersama istrinya, Harjo Suwito menempati bilik 22. Pasangan tersebut memiliki empat anak laki-laki. Dari jumlah itu tiga anak laki-lakinya berada di luar daerah dan tinggal satu anak yang masih bersama dirinya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait