Roro Jonggrang yakin dengan syarat yang diberikannya, kali ini Bandung Bondowoso tidak akan dapat melakukannya. Namun, apa yang dipikirkannya itu adalah salah. Bandung Bondowoso justru menyanggupinya. Bandung Bondowoso bahkan meminta bantuan kepada para makhluk halus golongan jin dan dedemit untuk membantunya membangun seribu candi dalam waktu semalaman.
Ketika memasuki tengah malam, Roro Jonggrang mulai risau. Pasalnya, Bandung Bondowoso hampir menyelesaikan 1000 candi dalam waktu yang begitu singkat. Roro Jonggrang tidak tinggal diam, dia kemudian pergi membangunkan gadis-gadis desa Prambanan untuk menumbuk padi dan memukul-mukul alu pada lesung. Roro Jonggrang juga memerintahkan gadis desa untuk membakar jerami memunculkan semburat api berwarna merah di langit. Mendengar suara lesung, ayam-ayam jantan pun berkokok, mengira bahwa hari sudah pagi.
Para makhluk halus pun juga pergi terbirit-birit meinggalkan Bandung Bondowoso menyangka bahwa matahari akan segera terbit. Melihat apa yang terjadi, Bandung Bondowoso marah besar. Dia mengetahui bahwa ini merupakan siasat dari sang pujaan hati. Roro Jonggrang kemudian datang kepada Bandung Bondowoso, dan menghitung jumlah candi yang berhasil didirikan.
“Ini masih 999, masih kurang 1 candi lagi untuk menyelesaikan syarat yang kuperintahkan. Berarti kau tak berhak menyuruhku untuk menjadi pramisurimu,” ucap Roro Jonggrang.
Bandung Bondowoso masih tak percaya, dia kemudian menghitung kembali dan benar saja, jumlahnya masih kurang satu. “Wahai Roro Jonggrang, aku akan tetap membuatkan seribu candi seperti apa yang kau minta. Hanya saja, candi ke seribu itu adalah kau,” kata Bandung Bondowoso.
Dengan kesaktian yang dimilikinya, Bandung Bondowoso kemudian mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi ke seribu.
Candi-candi di kawasan Prambanan itu sampai saat ini masih berdiri kokoh. Nah, itu tadi cerita rakyat Yogyakarta Roro Jongrang. Jangan lupa, jika berwisata ke Yogyakarta sempatkan untuk mampir ke Candi Prambanan yang memiliki cerita rakyat Yogyakarta dibalik gagahnya bangunan candi Hindu terbasar di Indonesia ini.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait