YOGYAKARTA, iNews.id - Puluhan elemen mahasiswa Indonesia timur melakukan aksi long march dari Titik Nol Kilometer Yogyakarta menuju Kantor Gubernur DIY, Kamis (7/12/2023) sore. Mereka menyatakan dukungannya terhadap keistimewaan DIY dan penangkapan Ade Armando.
Sambil membawa spanduk dukungan terhadap keistimewaan DIY dan poster tangkap Ade Armando mereka berjalan kaki menelusuri selasar Malioboro. Mereka tampak menghormati pengguna jalan lain dan juga wisatawan yang ada di Malioboro.
Di pintu barat Kepatihan mereka menggelar orasi dan ditemui oleh Plt Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad dan jajarannya yang mengenakan seragam khas gaya Jogja yaitu mengenakan blangkon atau Suluk dan dibalut kain batik. Mereka kemudian menyerahkan plakat dukungan warga Indonesia Timur ke DIY.
Koordinator Aksi, Marinus Sombopu mengatakan, ada 3 poin yang menjadi tuntutan mereka. Pertama adalah soal status sejarah Yogyakarta yang tidak perlu diotak-atik lagi. Kedua mereka mendukung penuh terkait status penuh posisi Sri Sultan dan Paku alam sebagai gubernur dan wakil gubernur.
"Kami sebagai masyarakat Indonesia timur mendukung penuh kebijakan-kebijakan yang ada," tutur dia.
Kemudian yang ketiga berkaitan dengan tutur kata dan ucapan Ade Armando yang melenceng dan mengatakan adanya politik dinasti di Yogyakarta. Mereka melihat hal itu sungguh di luar dari apa yang selama ini terjadi di Kota Yogyakarta.
Mahasiswa Indonesia Timur tidak sepakat dengan Ade Armando. Mereka menuntut aparat keamanan untuk bertindak tegas dengan menangkap Ade Armando.
"Tangkap Ade Armando dan proses hukum karena telah mencederai Undang-Undang," katanya.
Mahasiswa Indonesia Timur juga mendukung penuh keistimewaan Yogyakarta, meski tidak memiliki ikatan apapun dengan warga Yogyakarta. Namun selama mereka tinggal di Yogyakarta, menuntut ilmu, mereka mengetahui secara persis Yogyakarta itu seperti apa.
Menurutnya, ada empat wilayah di Indonesia yang diberikan status daerah khusus oleh pemerintah pusat yaitu Papua sebagai daerah otonomi khusus, Aceh daerah Syariat Islam, Jakarta sebagai Daerah Khusus Ibukota dan Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa.
“Yogyakarta harus dijaga keistimewaannya, eksistensi sejarah dan pemerintahannya,” katanya.
Plt Kepala Sat Pol PP DIY, Noviar Rahmad mengucapkan terima kasih atas dukungan mahasiswa. Menurutnya, seluruh warga yang tinggal di Yogyakarta harus mendukung keistimewaan DIY yang diatur dalam UU nomor 13 tahun 2012.
"Kami terima aspirasi mereka dan terima kasih," tuturnya
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait