Prof Satibi dikukuhkan sebagai Guru Besar Farmasi UGM. (Foto: doc/Humas UGM)

SLEMAN, iNews.id - Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Satibi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Manajemen Farmasi pada Fakultas Farmasi UGM. Pengukuhan dilaksanakan di Ruang Balai Senat UGM, Kamis (18/2/2021).

Pada pengukuhan ini, Satibi menyampaikan pidatonya  berjudul Menjamin Ketersediaan Obat pada Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada era ini, setiap fasilitas kesehatan wajib menyusun rencana kebutuhan obat. Hanya saja perencanaan yang dibuat masih bersifat formalitas pelaporan dan belum menggambarkan kondisi riil kebutuhan obat.

“Perencanaan obat di faskes ini akan berhubungan dengan data rencana kebutuhan obat yang dihimpun kementerian kesehatan. Tetapi koordinasi data antar fasilitas kesehatan dengan kementerian belum akurat,” kata Satibi.

Rata-rata ketersediaan obat yang cukup tinggi di Indonesia ada di Jawa timur yakni 22,5 bulan. Ketersediaan ini melebihi standar yang bsudah dipatok antara 12-18 bulan. Tingginya angka masa ketersediaan obat ini menjadikan terjadinya penumpukan persediaan di gudang instalasi farmasi. 

Kondisi ini menjadikan daerah lain stoknya kosong atau mengalami kekurangan. Jika ini dibiarkan akan menjadi masalah karena menggangu pelayanan kefarmasian di puskesmas. Dampaknya pasien bisa tidak sembuh dan menurunnya kualitas hidup pasien. 

“Kalau pasien tidak bisa mendapatkan obat akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada puskesmas,” katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network