Pasukan AS dan sekutunya berpacu dengan waktu untuk mengeluarkan warga masing-masing dari Afghanistan paling lambat pada 31 Agustus. Taliban tak memberikan toleransi atau perpanjangan waktu bagi keberadaan pasukan AS dan sekutunya.
Sebelumnya pejabat militer AS memperingatkan ISIS-K masih akan melancarkan serangan ke bandara, termasuk menggunakan roket.
Hal ini dipertegas oleh Presiden AS Joen Biden bahwa serangan lainnya masih sangat mungkin terjadi di bandara.
Serangan drone ini terjadi warga sipil yang tersisa antre di Bandara Internasional Hamid Karzai untuk diterbangkan ke luar negeri sebelum pasukan terakhir yang menjaga bandara pergi. Hingga Sabtu lalu tersisa tak lebih dari 4.000 pasukan AS yang menjaga bandara.
Sementara itu Taliban menyatakan akan menyelidiki serangan drone AS, apakah sasarannya benar-benar seorang pelaku bom bunuh diri yang mengendarai kendaraan atau bukan.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait