BANTUL, iNews.id – Pandemi Covid-19 tidak berpengaruh terhadap nilai ekspor produk kerajinan di DIY. Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY mencatat kenaikan nilai ekspor khususnya untuk produk dekorasi rumah (home deco).
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Intan Mustikaningrum mengatakan selama pandemi Covid-19 justru ekspor dari DIY meningkat. Pada 2019 lalu, nilai ekspor DIY hanya USD 380 miliar, namun pada 2020 justru melonjak menjadi USD 420 miliar.
“Selama pandemi Covid-19 ekspor home decor justru meningkat signifikan. Kalau produk utama ekspor tetap garmen,” kata Intan, Senin (1/11/2021).
Dinas mencatat, kenaikan produk home decor ini naik sekitar 12 persen. Kemungkinan selama pandemi covid-19 masyarakat di luar negeri juga lebih banyak berada di rumah. Mereka kemudian melakukan kegiatan dengan mempercantik rumahnya atau menambah koleksi yang ada.
Dinas terus berupaya membantu perajin dalam mendapatkan buyer di luar negeri. Salah satunya dengan menggelar pameran baik secara virtual maupun offline yang akan dilaksanakan tahun ini.
“Nantinya akan ada 3.000 pengunjung dari luar negeri yang siap ikut,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Mebel dan Kayu Indonesia (HIMKI), Djujuk Ariyati mengatakan, kenaikan produk home decor mengalami peningkatan hingga 30 persen untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah.
“Ekspor home decor memang naik, tetapi ketersediaan peti kemas terbatas dan harganya juga naik,” katanya.
Wakil Ketua DPD Himki DIY, Agung Setiyawan mengatakan, mereka terus memberikan pelatihan SVLK kepada anggotanya. Pelatihan terakhir diikuti 21 peserta dan semuanya lulus. Dari sekitar 78 anggotanya, hampir 90 persen merupakan eksporter.
“Kami juga memberikan pelatihan SVLK dan mendorong UMKM bisa ikut ekspor,” katanya.
Agung mengakui keterbatasan peti kemas berdampak terhadap kenaikan biaya pengiriman. Awalnya kondisi itu sempat mempengaruhi pasar. Namun belakangan buyer bisa memahami dengan kondisi yang ada.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait