Berdasarkan citra satelit yang diterima oleh China, peristiwa tersebut terjadi di 100 mil laut dari Pulau Luzon, Filipina.
Di badan pesawat tersebut terkandung sejumlah teknologi rahasia sehingga AS tidak ingin pesawatnya jatuh ke tangan China. Namun beberapa pengamat menduga kepingan pesawat nahas tersebut telah disentuh China terlebih dulu sebelum berhasil ditemukan AS sebagai pemiliknya.
Angkatan Laut AS pun berupaya keras mengamankan kepingan pesawat militer yang pengembangannya menelan biaya hingga 100 juta dolar AS itu.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait